7 Anak Tewas Setelah Perahu Imigran Tenggelam di Yunani

Perahu mereka dihantam badai saat berlayar di lepas pantai Yunani.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 30 Okt 2015, 06:48 WIB
Seorang pengungsi mengangkat anaknya saat perahu mereka kempes di Pulau Lesbos, Yunani (13/9/2015). Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IMO) diperkirakan 309.000 orang telah tiba melalui laut di Yunani (REUTERS / Alkis Konstantinidis)

Liputan6.com, Lesbos - Sedikitnya 7 anak tewas saat perahu yang mengangkut imigran tenggelam di laut lepas Yunani, Rabu 28 Oktober 2015. Tidak hanya itu, 3 orang dewasa juga tewas dalam tragedi ini.

Kapal yang mengangkut mereka tenggelam di lepas pantai utara Pulau Lesbos, Yunani karena hantaman badai. Mereka menyeberang ke Yunani dari Turki.

The Washington Post melaporkan 30 orang masih hilang. Penjaga pantai mengatakan ada 242 orang yang telah diselamatkan pada Rabu lalu. Mayoritas mengalami hipotermia.

Foto-foto dari Lesbos, pintu masuk utama bagi gelombang kaum migran yang mencoba menuju Eropa, menunjukkan sejumlah dokter berupaya menyadarkan kembali anak-anak yang pingsan di pantai.

Kamis 29 Oktober 2015, seorang anak perempuan meninggal di sebuah rumah sakit di Lesbos. Anak tersebut dilarikan ke RS untuk mendapatkkan perawatan intesif karena kejadian itu.

Antaranews menyebut, 2 anak-anak ditemukan mengapung di Pulau Agathonisi, Yunani, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari pantai Turki.

Evakuasi melibatkan kapal patroli, perahu pencari ikan, dan bahkan penduduk setempat dengan menggunakan jet ski. Upaya pencarian korban tidak mudah karena angin kencang.

Polisi pelabuhan mengatakan belum diketahui pasti berapa orang yang masih terjebak di perairan.

Kecelakaan gelombang imigran terakhir pada bulan ini mengakibatkan 39 orang tewas di perairan Yunani.

"Prioritas bagi Eropa harus tetap mengamankan pemukiman bagi pengungsi yang datang dari negara asal mereka," kata Menteri Perkapalan Yunani Thodoris Dritsas dalam sebuah pernyataannya seperti yang dilansir Antaranews. (Bob/Ron)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya