1 Tahun Memimpin, Ini Kesan Anak Buah pada Menteri Susi

Begitu menjabat sebagai menteri, Susi Pudjiastuti sudah menyampaikan keinginannya agar Indonesia berdaulat di sektor kelautan dan perikanan.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Okt 2015, 12:16 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (6/10/2015). Susi mengabarkan pengadilan negeri Sabang menolak putusan praperadilan yang diajukan pemilik kapal MV SS2. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar acara refleksi Kinerja Satu Tahun (Oktober 2014-Oktober 2015) di gedung Mina Bahari III, Kantor KKP, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Dalam kesempatan tersebut masing-masing pejabat setingkat eselon I memberikan kesan-kesannya selama berada di bawah kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 1 tahun terakhir.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Narmoko Prasmadji mengatakan ia memiliki kesan yang sangat kuat terhadap kepemimpinan Susi.

Menurut dia, begitu menjabat sebagai menteri, Susi sudah menyampaikan keinginannya agar Indonesia berdaulat di sektor kelautan dan perikanan.

"Kesan saya selama 1 tahun, kesan saya sangat kuat. Saya merasa sebagai warga negara yang berdaulat, paling tidak untuk masalah perikanan. Saya tidak menyangka ada seorang yang datang dengan cepat mengimplementasikan Pasal 33 UUD 1945 hanya dalam 1 tahun," ujarnya di kantor KKP, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Menurut dia, Menteri Susi menjadi menteri yang tegas dalam menolak keberadaan pihak asing di perairan Indonesia. Hal ini, kata dia, harus terus dipertahankan agar tidak hanya pada 1 tahun masa kepemimpinan saja.

"Kita tidak membiarkan adanya orang asing, modal asing, tenaga asing di perairan kita. Saya bangga. Ini suatu hal yang luar biasa dan harus dipertahankan. Sayang kalau momen ini hanya by accident. Ini kesan kuat saya pada kepemimpinan Bu Menteri," kata dia.

Sementara itu, ia juga terkesan dengan sikap Bu Susi sebagai orang yang tegas. Namun Menteri Susi juga dinilai sebagai orang yang sederhana dan tidak suka dengan teori yang sulit diimplementasikan.

Menurut Narmoko, bagi Susi tidak perlu teori yang panjang jika sulit diimplementasikan dan tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak.

"Ibu menteri bersahaja, pemikiran keluar begitu saja dan tugas kita untuk buatnya jadi struktural. Keinginan hanya satu agar competitiveness di sektor perikanan. Tidak pakai teori tinggi, tapi yang bisa dirasakan oleh rakyat. Banyak pro dan kontra, tapi kita tetap siap perbaiki ini. Bu menteri tidak pernah memposisikan sebagai orang yang punya power besar. Ini kelebihan managerial dan managership dari Ibu," ujarnya. (Dny/Gdn)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya