Indofood Kantongi Laba Rp 1,68 Triliun

Melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan nilai tukar rupiah mempengaruhi laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2015, 12:42 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 45,2 persen menjadi Rp 1,68 triliun hingga kuartal III 2015. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencetak laba Rp 3,07 triliun.

Marjin laba bersih perseroan turun menjadi 3,5 persen dari 6,6 persen. Hal itu terjadi lantaran rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Di pos lain, penjualan bersih perseroan hanya tumbuh 1,5 persen menjadi Rp 47,56 triliun hingga kuartal III 2015. Sementara itu, laba usaha naik 1 persen menjadi Rp 5,42 triliun hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.

Marjin laba usaha Indofood sedikit turun menjadi 11,4 persen. Sedangkan core profit yang mencerminkan kinerja operasional turun 11,8 persen menjadi Rp 2,71 triliun dari Rp 3,07 triliun.

Adapun kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek masing-masing memberikan konsumsi antara lain dari bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 50 persen, 24 persen, 18 persen dan delapan persen terhadap penjualan bersih konsolidasi.

Total liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp 49,06 triliun pada 30 September 2015 dari posisi 31 Desember 2014 di kisaran Rp 45,82 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat Rp 41,19 triliun dari posisi 31 Desember 2014 di kisaran Rp 40,27 triliun. Perseroan mengantongi kas Rp 11,58 triliun pada 30 September 2014.

Direktur utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim menuturkan, kondisi makro ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberikan tantangan bagi perseroan.

"Melemahnya harga crude palm oil (CPO) dan nilai tukar rupiah mempengaruhi laba bersih kami, namun core profit hanya turun sebesar 11,8 persen," ujar Anthoni. (Ahm/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya