Begini Jurus OJK Picu Sektor Keuangan Kontribusi ke Ekonomi RI

OJK mengharapkan produk keuangan dapat dijangkau seluruh masyarakat serta membuat persaingan industri keuangan menjadi tertata.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2015, 14:20 WIB
Ilustrasi Ojk (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan masterplan sektor jasa keuangan untuk 2015-2019. Masterplan sektor jasa keuangan tersebut akan diumumkan pada akhir tahun ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menuturkan adanya masterplan sektor keuangan diharapkan mampu mendorong industri keuangan memberikan sumbangan ke pertumbuhan ekonomi. Tak hanya itu, industri keuangan juga harus tetap sehat dan kuat di tengah tantangan sektor jasa keuangan.

Muliaman mengatakan ada tiga pilar utama yang akan menopang masterplan sektor keuangan tersebut. Tiga pilar itu adalah stabil, kontributif, dan inklusif.

Muliaman menuturkan stabilitas menjadi modal utama untuk perjalanan pembangunan Indonesia. Stabilitas ini berarti memiliki daya tahan untuk memiliki kemampuan menyerap dari gejolak yang datang.

Salah satu yang menjadi perhatian untuk kestabilan industri jasa keuangan ini terkait penguatan modal dan memperluas basis investor domestik di pasar modal.

"Kalau kata stabil ini mulai dari penguatan modal, aspek keuangan. Semua ini menandakan kemampuan semua bank untuk menahan gejolak," ujar Muliaman di Bandung, seperti ditulis Jumat (30/10/2015).

Muliaman menuturkan industri keuangan tak hanya di area stabil, tetapi juga kontributif. Industri keuangan dinilai tak hanya stabil menghadapi krisis, tetapi juga bisa tumbuh dan berkembang untuk memberikan kontribusi ke ekonomi Indonesia.

"Kontribusi ini lewat pendalaman surat utang, penetrasi asuransi, dan kontribusi dari segala macam sektor keuangan," kata Muliaman.

Selain itu, OJK juga mengharapkan produk keuangan dapat dijangkau seluruh masyarakat dan membuat persaingan industri keuangan menjadi tertata.

"Industri keuangan tak hanya stabil menghadapi krisis, tetapi bisa juga tumbuh dan berkembang untuk berikan kontribusi mulai dari infrastruktur. Dengan demikian, akan mudah diakses oleh seluruh masyarakat dengan lingkungan kondusif memanfaatkan layanan jasa keuangan," kata Muliaman.

Muliaman mengatakan masterplan sektor keuangan tersebut juga akan menjadi landasan untuk road map industri keuangan ke depannya seperti perbankan syariah, tata kelola perusahaan, dan literasi keuangan Indonesia. (Ahm/Gdn)**

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya