Liputan6.com, Jakarta - Tim Polda Metro Jaya dan Polres Bogor terus menyelidiki kasus penemuan jasad siswi SMP Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.
Polisi menduga AA yang ditemukan tewas di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
"Dari otopsi sementara ada dugaan kekerasan seksual. Tapi kita tunggu saja hasil otopsi final," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Iqbal menuturkan, tim forensik saat ini tengah memeriksa bagian-bagian tertentu pada korban. Sehingga polisi dapat menyimpulkan bahwa selain penganiayaan, korban juga mengalami kekerasan seksual.
"Visum sudah ke luar, tapi harus menunggu otopsi. Mengkorelasikan antara alat bukti, jejak, dan hasil otopsi," kata Iqbal.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menduga korban mengalami kekerasan seksual di bagian tubuh belakang. Sebab, saat ditemukan tewas, korban tengah menstruasi.
"Hasil visum yang bersangkutan diperkosa lewat belakang, karena sedang haid," terang Krishna.
AA ditemukan tidak bernyawa di areal Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani Tenjo, Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat 23 Oktober kemarin. Remaja yang masih duduk di bangku kelas VII SMP di kawasan Benhil itu ditemukan dalam kondisi kepala penuh luka.
Sebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumahnya pada Kamis 22 Oktober sore dengan alasan ingin ke rumah salah satu temannya. Dengan alasan itu, ibu korban tidak melaporkan kehilangan ke polisi.
"(Saat ditemukan) kepalanya pecah di belakang, sehingga darah menutupi wajah. Diduga dipukul benda tumpul. Korban hilang Kamis sore jam 14.00 WIB. Dan jam 8 pagi berikutnya ditemukan warga," kata Krishna. (Nil/Mut)