Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada Oktober 2015 angka Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali mengalami deflasi. Upaya pemerintah menstabilkan harga pangan membuahkan hasil.
Gubernur BI, Agus DW Martowardojo menjelaskan, pada September kemarin Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi 0,05 persen. Sedangkan untuk Oktober nanti, Agus memperkirakan masih terjadi deflasi 0,09 persen.
"Kalau itu benar artinya konsisten dengan bulan lalu yang deflasi dan ini membuat inflasi kita seperti yang kami targetkan di 2015. Inflasi akan ada di bawah 4 persen," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Jumat (30/10/2015).
Pemicu deflasi pada Oktober ini karena upaya dari pemerintah untuk mengendalikan beberapa harga seperti beras dan beberapa komoditas lainnya cukup bagus. Hal ini juga didukung dengan peningkatan stok yang terus dilakukan.
Hanya saja, dikatakan Agus, masih ada beberapa wilayah yang mengalami inflasi, terutama wilayah-wilayah yang terkena dampak asap. Ini diarenakan sangat menganggu distribusi beberapa komoditas.
Dengan kondisi inflasi yang terkendali ini, Agus optimistis pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari kuartal-kuartal sebelumnya.
"Perihal pertumbuhan ekonomi kami sambut dengan baik. Kelihatannya kuartal III pertumbuhan ekonomi bisa sampai 4,85 persen, ini merupakan turning point, karena Kuartal I di 4,7 persen, kuartal II di 4,67 persen, kalau sekarang bisa 4,85 persen itu menunjukkan ada satu kondisi meningkat," papar Agus.
Untuk menopang pertumbuhan ekonomi tersebut, selain pembelanjaan pemerintah yang sudah meningkat, Agus juga meminta kepada pihak-pihak swasta untuk merealisasikan proyeknya sebelum pergantian tahun.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi deflasi 0,05 persen untuk periode September 2015. Realisasi ini berbeda dengan posisi September 2014 yang mencatatkan inflasi sebesar 0,27 persen. Jika dibandingkan Agustus 2015, angka realisasi September kemarin juga lebih rendah karena pada bulan lalu tercatat inflasi 0,39 persen.
Kepala BPS, Suryamin menuturkan inflasi terkendali di angka 6,83 persen secara tahun ke tahun (Year on Year). Kalau secara tahun kalender (year to date) tercatat 2,24 persen. Komponen inti pada September 2015 tercatat 0,44 persen, sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun mencapai 5,07 persen.
"Setelah melewati puasa dan Lebaran, kontrol pemerintah dalam mengendalikan harga bagus," jelas Suryamin.
Angka realisasi deflasi ini cukup bagus jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014, tercatat inflasi September di 0,27 persen. Pada 2013, tercatat deflasi September di level 0,35 perse dan di 2012 tercatat inflasi sebesar 0,01 persen. (Yas/Gdn)
BI Perkirakan Deflasi 0,09% pada Oktober Ini
Untuk menopang pertumbuhan ekonomi, BI meminta kepada pihak-pihak swasta untuk merealisasikan proyeknya sebelum pergantian tahun.
diperbarui 30 Okt 2015, 17:00 WIBPekerja saat membangun tiang konstruksi pembangunan gedung di Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015). Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 sebesar 4,85 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hari Pertama Kerja, Menteri Raja Juli Antoni Bersama Wamen Kehutanan Langsung Gelar Rapat Pimpinan
2 Suporter Ditahan di Singapura, Pendukung Valencia Protes Kepemimpinan Peter Lim
Didoakan Oleh Umat Buddha, Gus Makki Disebut Tokoh Muslim yang Nasionalis
Pemerintahan Prabowo Hadapi Tantangan Ekonomi, Ini Sejumlah Saran Ekonom UI
Begini Jawaban Cagub Pramono Saat Diminta Berantas PKL di Pasar Serdang Kemayoran
Wamendagri Bima Arya dan Ribka Haluk Tegaskan Kesiapan Sukseskan Program Kerja Kemendagri
VIDEO: Diduga Tabrak Lari, Mobil Dikejar oleh Pemotor di Balikpapan
Lorenzo Valentino Ungkap Luka Mendalam Kisah Cinta Tak Sehat Lewat Single Terbaru
Prabowo Terima Kunjungan Utusan Khusus UEA dan UEA di Istana Merdeka
Prabowo Mau Swasembada Pangan, Singkong Bisa Dilirik Jadi Komoditas Strategis Nasional
Perjalanan Ria Jadi Penyanyi Pop Pendatang Baru, Cerita Sempat Dikucilkan di Masa Sekolah
Kista Adalah Apa? Ini Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya