Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meninjau 'kelas aman asap' di SDN No. 181/IV, Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Jumat (30/10/2015). Kelas aman asap itu dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyediakan kelas yang dilengkapi alat penyaring udara.
Dengan alat itu, udara luar yang masuk ke dalam kelas akan bersih. Sehingga dengan ruang kelas yang bebas asap itu, anak-anak tetap bisa belajar dengan tenang.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat berkunjung ke kelas di SDN No 181/IV menyapa anak-anak yang sedang belajar dan membagi-bagikan buku.
Di SD ini pula, Jokowi bertemu dengan Zeily Nurachman, Guru Besar Biokimia, Kimia Institut Teknologi Bandung penemu piranti anti asap yang berhasil menurunkan udara yang memiliki Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) tinggi menjadi rendah.
Baca Juga
Advertisement
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan bahwa SD No. 181/IV adalah sekolah aman asap.
"Kelas yang menggunakan membran sehingga udara disaring dan udara di dalam menjadi bersih sehingga bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar," ucap Anies.
Anies menjanjikan akan memasang membran ini di 9 provinsi pada 170 ribu ruang kelas. "Harganya murah sekitar Rp 200-300 ribu per kelas ditambah dengan exhaust dan tanaman untuk mengurangi polutan," ucap Anies.
Alat ini sudah diujicobakan di Sumatera Barat. Alat ini berhasil menurunkan ISPU dari 280 di dalam ruang kelas turun menjadi 70.
Jokowi sendiri batal meninjau meninjau lahan terbakar di Kecamatan Air Sugihan dari udara. Sebab jarak pandang yang hanya sekitar 300 meter tidak memungkinkan Jokowi melihat titik api dari Helikopter karena terhalang kabut asap. (Nil/Mut)