Pidato Yellen dan Data Makro Ekonomi Warnai IHSG Sepekan

Sentimen bank sentral Amerika Serikat dan rilis data makro ekonomi pengaruhi laju IHSG selama sepekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Nov 2015, 06:20 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung melemah namun terbatas pada perdagangan saham sepekan. Sentimen dari regional dan domestik mempengaruhi IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menerangkan, dari regional dipengaruhi oleh pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen yang menjadi indikasi awal kenaikan suku bunga acuan.

"Tanggal 4 akan bicara ada indikasi awal. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi rendah di bawah harapan pasar," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Dari dalam negeri, dipengaruhi oleh penyesuaian portofolio saham. Lantaran, saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) akan masuk ke pasar.Hans mengatakan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten kuartal III 2015. Ditambah laporan makro ekonomi RI yaitu inflasi.

"Inflasi diperkirakan rendah. Namun risikonya inflasi masih rendah," tutur Hans.

Dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.414-4.346. Kemudian resistance pada level 4.483-4.500.Hans merekomendasi saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP Tbk (PTPP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) untuk dicermati pelaku pasar.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG bergerak pada support 4.420-4.445 dan resistance pada 4.505-4.615. Dia mengatakan, IHSG cenderung melemah karena maraknya aksi jual.

"Pasca mampu bertahan dari tren pelemahan dengan pergerakan yang berada di zona hijau, laju IHSG kembali melemah seiring maraknya sentimen negatif yang memicu aksi jual. Penguatan sebelumnya hanya kamuflase yang dimanfaatkan untuk profit taking seiring belum nyamannya pelaku pasar pada kondisi saat ini," tulis dia dalam risetnya.I

HSG ditutup melemah  0,38 persen ke level 4.455,18 pada perdagangan saham Jumat, 30 Oktober 2015. Secara mingguan, pergerakan IHSG di periode 26 Oktober 2015-30 Oktober 2015, terkoreksi 4,25 persen dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.653,146 poin.

Rata-rata nilai transaksi harian di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 78,88 persen menjadi Rp9,65 triliun dari Rp5,39 triliun pada sepekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar saham dalam lima hari terakhir dengan nilai Rp 7,83 triliun, dan secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat aksi jual Rp 17,84 triliun. (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya