Liputan6.com, Los Angeles Penyanyi soul Alicia Keys (36) mengaku kalau AIDS telah mengubah dirinya untuk selamanya. Ia bukanlah penderita namun pengalamannya bertemu dengan para penderita di Afrika 16 tahun lalu telah mengubah paradigmanya terhadap dunia.
"MTV mengundang saya untuk terlibat di program bernama `Staying Alive` di mana mereka membicarakan masalah AIDS. Leigh (rekannya) dan saya mengunjungi klinik di mana banyak wanita hamil dan baru melahirkan, memiliki AIDS. Saat itu, tak banyak yang menyadarai kalau kau positif dan kau menyusui bayimu, bayimu itu akan tertular. Para ibu hanya menginginkan obat-obatan agar bertahan hidup," kata Alicia Keys kepada majalah People baru-baru ini.
"Itu adalah kali pertamanya sebagai seorang berusia 20 tahun saya sadar akan ketidakadilan tersebut. Saya berpikir, 'Bagaimana bisa, sesuatu itu (obat) ada namun kau tak bisa memilikinya karena miskin?' Saya merasa itu seperti hukuman mati. Hal itu membuat saya marah dan termotivasi. Saat saya kembali, saya tak pernah sama lagi," lanjut pelantun hits A Woman's Worth tersebut.
Advertisement
Alicia Keys merupakan co-founder Keep a Child Alive (KCA), sebuah yayasan sosial yang membantu para penderita AIDS yang tak mampu berobat. Bersama Leigh Blake mereka meluncurkan yayasan tersebut sejak 2003. Pada 2014 lalu, acara tahunan pengumpulan dana KCA Black Ball berhasil mengumpulkan donasi sebesar USD 2,4 juta atau setara dengan 22 miliar saat ini.
"Sangatlah penting untuk berbicara kepada anak-anak kita tentang kasih sayang, serta tidak mengasingkan mereka yang terinfeksi atau yang tekena dampak AIDS," tegas Alicia Keys.(Gul/Mer)