Liputan6.com, Quebec - Seorang anak disinyalir 'mabuk' setelah ikut tradisi trick-or-treat pada Halloween lalu.
Bagaimana bisa? Ini akibat farmasi yang tidak sengaja mencampur obat perawatan penyakit mental gangguan bipolar di mangkuk permen.
Advertisement
Tradisi trick-or-treat merupakan kegiatan di mana anak-anak berkeliling kota mengenakan kostum pada hari Halloween. Mereka mengetuk pintu tiap rumah, dan pemilik akan memberi permen dan makanan manis lainnya.
Dilaporkan dari Daily Mail, sebuah farmasi dari Kanada tidak sengaja meletakkan obat-obatan di mangkuk permen, yang berisi persediaan permen untuk dibagikan ke anak-anak yang melakukan trick or treat. Obat-obatan tersebut merupakan pil yang digunakan untuk perawatan pengidap gangguan bipolar, antara lain Quetiapine, obat yang juga sering digunakan untuk pengidap skizofrenia, dan sodium Divalproex, obat yang meredakan kejang-kejang dan fase manik di pengidap gangguan bipolar.
Tujuh obat yang dibungkus satu-satu berakhir di mangkuk saat seorang wanita tidak sengaja meletakkan obat untuk anaknya saat akan keluar dari farmasi yang terletak di Quebec tersebut.
Keteledoran tersebub memprihatinkan, sebab efek samping Quetiapine termasuk serangan kantuk dan tubuh melemas, konstipasi, pusing, dan sakit perut, menurut drugs.com. Selain untuk perawatan bipolar, Quetiapine juga sering digunakan sebagai antidepresan. Namun jika diberi bagi yang bukan pengidapnya, obat itu bisa mengakibatkan adanya pemikiran ingin bunuh diri, terutama pada anak-anak dan remaja.
Sedangkan, efek samping utama sodium Divalproex termasuk diare, mual dan muntah, dan kram perut, belum termasuk yang lainnya. (Ikr)