Tuai Protes, Sekolah Ini Mengharuskan Anak Mendandani Hewan Mati

Kompetisi ini diprotes masyarakat karena keanehannya

oleh Sulung Lahitani diperbarui 02 Nov 2015, 16:07 WIB
Kompetisi ini diprotes masyarakat karena keanehannya

Citizen6, Selandia Baru Sebuah kompetisi di sekolah yang diadakan untuk penggalangan dana biasanya melibatkan kue dan acara olahraga. Namun tidak demikian dengan sebuah sekolah di Selandia Baru ini. Di sekolah tersebut, siswa-siswa sekolah justru diajak untuk berkompetisi mendandani hewan mati secantik mungkin.

Meski terdengar aneh, pada dasarnya kompetisi di Sekolah Uruti ini membiarkan anak-anak kecil berimajinasi dan mencoba mendandani hewan mati secantik mungkin. Hewan yang disediakan pun tidak sembarangan. Hewan yang harus didandani yakni posum yang telah mati. Di sana, posum merupakan hama sehingga amat mudah menemukan posum yang telah mati.

dailymail
 

Walaupun hewan-hewan yang didandani terlihat lucu, akan tetapi kompetisi ini menuai protes dari kelompok pecinta binatang yang menuduh sekolah mendorong kekejaman terhadap binatang. "Hewan layak dihormati, apakah itu hewan liar, hama, ataupun hewan peliharaan. Sekolah seharusnya malu mendorong anak-anak melakukan hal tersebut," protes juru bicara kelompok pecinta hewan seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (02/10/2015).

Terlepas dari protes tersebut, kepala sekolah setempat berkilah bahwa kompetisi tersebut membuat anak-anak gembira. Bahkan, uang donasi yang terkumpul untuk penggalangan dana melebihi target semula. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya