Laki-Laki Perlu Menangis 1 Bulan Sekali

Sebuah jajak pendapat baru menemukan bahwa hampir setengah dari semua laki-laki butuh menangis setidaknya sebulan sekali.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Nov 2015, 20:00 WIB
Air mata bukan tanda kelemahan.

Liputan6.com, London - Sebuah jajak pendapat baru menemukan bahwa hampir setengah dari semua laki-laki butuh menangis setidaknya sebulan sekali. Jadi, jangan ragukan maskulinitas seorang pria kalau tiba-tiba air mata keluar dari pelupuk matanya saat sedang terbawa emosi.

Dikutip dari laman askmen, pada Selasa (3/11/2015) lalu, dalam sebuah jajak pendapat di Inggris oleh yayasan Movember Foundation bahwa setengah dari pria yang mereka tanya merasa ingin menangis setidaknya sebulan sekali. Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari setengah jumlah pria di seluruh negeri ini mengakui merasa dapat tekanan untuk menjadi sukses, dan banyak pria merasa harus tampak jadi 'pria sejati'.

"Pria dan anak laki-laki menghadapi tekanan luar biasa untuk hidup, sampai stereotip kuno tentang 'apa artinya menjadi seorang pria', dan dalam proses itu mereka mengabaikan kesehatan mental dan fisik mereka sendiri," kata Sarah Coghlan, direktur untuk Movember.

Para pria tentu menghindari tangisan di depan umum. Dan media di seluruh dunia bakal mendapatkan berita bagus kalau seorang tokoh ternama sampai menitikkan air matanya.

Menteri Keuangan Britania Raya George Osborne, menjadi santapan pers Inggris saat tampak menangis di pemakaman Margaret Thatcher 2013 lalu. Dan politisi di Amerika Serikat  juga tak kebal untuk menangis di hadapan publik.

Contohnya Juru bicara parlemen John Boehner yang melakukan pidato terakhirnya di depan Gedung pekan ini saat ia meninggalkan kongres. Dan saat ia selesai berpidato, air mata mulai jatuh. John Boehner menangis lagi? Itulah judul besar yang ditulis IBT Times pada 25 September 2015 lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya