Kekerasan Jenis Ini Bisa Hambat Tumbuh Kembang Anak

Tak banyak orang tua yang tahu kalau kekerasan verbal juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Nov 2015, 09:15 WIB
Tak banyak orangtua yang tahu kalau kekerasan verbal juga dapat memengaruhi tumbuh kembang seorang anak

Liputan6.com, Jakarta Orang tua harus tahu bahwa kekerasan pada anak tidak hanya berbentuk pukulan, tamparan, atau apa pun yang menyakiti fisik si Kecil. Dengan melontarkan kata-kata kasar, orang tua tanpa sadar juga telah melakukan kekerasan, hanya saja berbentuk verbal (kata-kata).

Kekerasan verbal yang didapat seorang anak secara berulang memiliki dampak yang tidak ringan di masa depan. Terutama kerugian psikis yang mengganggu proses tumbuh kembang seorang anak menjadi manusia yang utuh.

“Fase perkembangan seorang manusia dari bayi sampai dewasa juga meliputi aspek perkembangan psikologis, seperti pembentukan kepercayaan diri, harga diri, sampai kemampuan regulasi diri. Harapannya semua manusia akan berkembang dengan memiliki kepercayaan diri, harga diri, dan kemampuan regulasi diri yang baik,” kata psikolog dari Universitas Tarumanegara, Naomi Soetikno MPd, Psi dalam forum diskusi Ngobrol Bareng Sahabat di Jakarta, ditulis Rabu (4/11/2015).

Ngobrol bareng sahabat (ngobras) adalah forum kecil yang dibentuk beberapa jurnalis. Secara berkala forum ini akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pakar untuk berdiskusi mengenai banyak hal, seperti pengasuhan anak, keuangan, keluarga, dan media sosial.

Naomi menjelaskan, suatu kata-kata kasar sudah menjurus menjadi kekerasan verbal jika si korban sampai mengalami kerugian, terutama kerugian psikis. Ditelaah dari pengertiannya, kekerasan adalah suatu perilaku menyakiti hingga korban akan mengalami kerugian dan kerusakan. Baik dalam bentuk verbal atau fisik, jika sudah memiliki dampak kerusakan yang sangat luas patut disebut sebagai tindak kekerasan.

Jika orang tua ingin si kecil tumbuh menjadi anak yang percaya diri, punya harga diri, dan menjadi anak pintar yang kelak mungkin bisa mewujudkan mimpi orang tuanya, mulai sekarang berhentilah melontarkan kata-kata kasar yang membuat si kecil drop.

"Dengan kata lain, kemampuan dasar manusia untuk berkembang jadi terhambat," kata Naomi.

Sebagai contoh, hindari melontarkan kata-kata yang tidak memotivasi anak ketika mereka belajar berjalan untuk pertama kali. Ucapkanlah "Ayo, Nak, kamu pasti bisa!", bukan "Lama sekali jalannya. Begitu saja tidak bisa!".

Kata-kata positif yang keluar dari mulut orang tua dan orang-orang yang lebih dewasa darinya dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Sebaliknya, kata-kata negatif dapat menghambat, membuat si kecil semakin enggan belajar berjalan. Tentu pada akhirnya ini menghambat perkembangan anak. (*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya