Liputan6.com, Jakarta - Tanda-tanda dimulainya musim hujan sudah nampak di awal November ini. Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, beberapa daerah di Jakarta kerap menjadi langganan banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Ditambah lagi, sebanyak 60 pompa air yang tersebar di titik-titik daerah rawan banjir kini dalam keadaan rusak. Lantas bagaimana sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadapi momok ini?
"Kami lagi mengejar perbaikian (pompa air). Ada beberapa lokasi (yang pompanya diperbaiki). Misal kayak di Kebon Kacang GI (Grand Indonesia) itu, termsuk dibeberapa tempat di Jakarta Utara," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).
Gubernur yang akrab disapa Ahok ini mengungkit kembali masalah banyaknya trotoar yang masih tertutup semen. Menurutnya, lubang-lubang yang ada di trotoar tidak berfungsi lantaran tali air disemen. Sehingga tidak dapat mengalirkan genangan air di jalanan ke saluran pembuangan air.
"Banyak sekali waktu dulu orang buat trotoar bohong-bohongan. Jadi tali air itu sebetulnya semen. Cuma kelihatan ada lubang paling 10, 20 sentimeter tapi air enggak bisa ngalir. Dari luar kelihatan gelap, padahal itu semen," kata mantan bupati Belitung Timur ini.
Ia pun berjanji akan melakukan pengecekan secepat mungkin untuk menganalisa penyebab air tergenang di beberapa daerah di Jakarta Barat akibat hujan semalam.
"Makanya saya lagi kejar, salahnya dimana, apa airnya naik atau memang tali air belum kehubung," papar Ahok.
Ahok juga menjelaskan, penyebab pemukiman padat penduduk seringkali disantroni banjir, yaitu karena tali airnya terhalang bangunan rumah. Karena itu Pemprov juga akan melakukan pembongkaran lokasi-lokasi tali air yang tertutup bangunan hingga saat ini.
"Kenapa bongkarnya belum cepet? Alat breakernya itu nggak semua kelurahan punya. PU (Pekerjaan Umum) lagi beli, kita lagi perintahkan dari kelurahan harus punya juga, itu harganya 100 jutaan satu unit," jelas Ahok. (Dms/Hmb)
Banyak Trotoar di Jakarta Bohong-bohongan
Sebanyak 60 pompa air di daerah-daerah rawan banjir di Jakarta kini dalam kondisi rusak.
diperbarui 03 Nov 2015, 14:10 WIBGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tujuan Buka Bersama: Memperkuat Ikatan Sosial dan Spiritual di Bulan Ramadan
Manfaat Daun Kelor yang Kaya, Rahasia Kesehatan Jantung dan Kolesterol
10 Skincare Korea yang Cocok untuk Wanita 40+, Kulit Sehat dan Kencang
Resep Soto Ayam Bening Gurih dan Lezat untuk Makan Siang, Mudah Dibuat
Heboh Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga, AirAsia Pastikan Belum Ada Dampak Signifikan
Panduan Lengkap Perhitungan THR Prorata, Pahami Rumusnya Jangan Sampai Rugi
Arti Konsumsi: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya dalam Ekonomi
Memahami Arti Intimidasi dan Dampaknya dalam Kehidupan Sosial
Microsoft Gandeng 4 Universitas Bergabung ke elevAIte Indonesia, Percepat Transformasi Digital
Baru Punya Ilmu Sedikit, Apakah Boleh Diamalkan? Simak Penjelasan Buya Yahya
Tujuan Pergerakan Nasional Indonesia: Perjuangan Menuju Kemerdekaan
6 Film Ini Meraih 2 Piala BAFTA 2025: Dari Anora, Emilia Perez Hingga Wicked Dibintangi Ariana Grande