Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi Malam Ini, Bahas Menteri?

Pertemuan tersebut dalam kapasitas Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Nov 2015, 14:57 WIB
Presiden Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan usai memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan akan bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, malam ini.‎ Keduanya akan membahas sejumlah hal terkait isu-isu terkini.

"Nanti malam (Zulkifli Hasan) ketemu Pak Jokowi jam 20.00 WIB. Banyak yang akan dibahas," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Akan tetapi, anggota Komisi II DPR ini mengungkapkan, pertemuan tersebut dalam kapasitas Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR. Selain itu, pertemuan nanti juga akan dihadiri Presiden Finlandia.

"Iya kapasitasnya sebagai Ketua MPR.‎ Nanti malam itu diundang sekaligus makan malam dengan Presiden Finlandia, mungkin ada pembicaraan lain," ujar dia.

Saat didesak apakah pertemuan tersebut akan menyinggung reshuffle jilid II yang isunya santer dikaitkan dengan PAN, Yandri mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi dalam waktu dekat ini.

‎"Jadi sebagai Ketua MPR biasa kalau ketemu nyinggung-nyinggung yang lain. Pasti bahas perkembangan kekinianlah. Kalau reshuffle bisa jadi memang, ya pertengahan November atau selesai Pilkada serentak. Kalau mereka berdua bertemu kan bebas bahas apa saja," papar Yandri.

Namun demikian, Yandri menegaskan, jika pun terjadi reshuffle jilid II yang dilakukan Jokowi, PAN tidak dalam kapasitas meminta kursi menteri dan menilai ‎Jokowi ingin melakukan perbaikan kinerja dalam pemerintahannya.

‎"Itu hak preograrif presiden, beberapa pos perlu di reshuffle atau dirotasi. Tapi sekali lagi kalau ada reshuffle, kami tegaskan kembali bukan karena ingin menampung PAN, bukan. Kalau pun ada reshuffle karena Jokowi ingin memperbaiki kinerja, bukan karena mau memasukkan kader PAN," ujar dia.

Lalu, jika akhirnya Jokowi meminta PAN menyiapkan kadernya masuk dalam Kabinet Kerja dalam reshuffle jilid II?

"Kecenderungan diajak sangat tinggi, tapi itu belum bisa dipastikan. Tapi untuk diajak Insya Allah PAN menyiapkan kadernya, kalau tidak diajak tak apalah PAN tetap bergabung ke pemerintah," tandas Yandri. (Ron/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya