Liputan6.com, Jakarta Apa yang Anda lakukan bila Anda adalah seorang Byron Geldard, remaja asal Inggris yang mendapat hasil positif saat melakukan tes kehamilan menggunakan urinnya? Heran bisa jadi satu hal wajar.
Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Perlu disimak cerita Geldard secara kronologis. Pada Agustus 2014, usai berlibur, ia merasa sakit di bagian samping tubuhnya. Ia kemudian pergi ke dokter dan dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan scan.
Advertisement
Hasilnya menunjukkan bahwa ia terjangkit kanker yang telah menyebar ke paru-paru. Untuk mengidentifikasi jenis kanker apa yang diderita, ia diminta ke Teenage Cancer Trust di Cambridge.
Pada saat itulah ia diminta untuk melakukan tes kehamilan melalui urin. Hasilnya positif. Dari hal itu lantas diketahui jenis kanker yang ia derita. Yakni kanker testis stadium 4. Seperti dilansir dari situs Mirror pada Kamis (4/11/2015), tumor dan kanker testis menghasilkan hormon yang sama seperti hormon kehamilan.
Byron akhirnya menjalani kemoterapi selama 5 hari perawatan. Selama itu, pihak rumah sakit memantau hormon kehamilan yang diproduksi kankernya melalui tes darah. Akibat kemo, perlahan hormon itu berkurang. Artinya kanker tersebut mengecil.
Pada Desember 2014, Geldard melakukan operasi untuk membersihkan kanker yang ada di testisnya dan beberapa area lain, Pada januari 2015, tes menyatakan bahwa ia telah bebas kanker.