Citizen6, Jakarta Menyontek dalam ujian tak pernah menjadi suatu hal yang dibanggakan. Bagi beberapa negara, kejujuran dalam ujian ibarat harga diri para siswa. Di Jepang misalnya, seorang siswa tak ragu mengakhiri hidupnya bila ketahuan menyontek. Di Cina malahan ada peraturan penjara bagi seseorang yang ketahuan menyontek.
Akan tetapi, hal yang demikian tidak berlaku di negara-negara berkembang. Di Indonesia, menyontek sudah menjadi rahasia umum. Malahan di India, menyontek adalah sesuatu yang dapat dilakukan secara massal. Praktik curang tersebut tak hanya dilakukan secara besar-besaran, tapi juga terang-terangan.
Baca Juga
Advertisement
Mungkin hal itupula yang menjadi alasan mahasiswa di India menyerukan kekebasan menyontek saat ujian. Para mahasiswa tersebut berdalih, menyontek adalah hak. Menyontek, menurut mereka, adalah hal demokratis mahasiswa dan hak tiap orang sejak dilahirkan.
Dilansir dari Mirror, Rabu (04/22/2015), sistem ujian universitas yang bobroklah menjadi penyebab protes tersebut dilakukan. Seperti di aspek pemerintahan yang lain, korupsi pada sistem ujian universitas telah menjadi sesuatu yang lumrah. Orang yang kaya dapat dengan mudah menyuap agar lolos ujian.
"Kecurangan terjadi di semua level. Mahasiswa kaya menyuap untuk masuk, sementara mahasiswa miskin hanya bisa gigit jari. Lalu kenapa kami tak boleh menyontek?" ujar seorang mahasiswa yang tak ingin disebutkan namanya.
Yang lebih memprihatinkan, bahkan di sana para profesor juga melakukan kecurangan. Banyak ditemukan jurnal palsu hingga disertasi yang ditulis demi kelulusan muridnya setelah membayar sejumlah uang. (sul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6