Liputan6.com, Jakarta Kisah Thomas Beatie, seorang pria transgender yang pernah hamil tiga kali, kembali mengemuka di media massa Inggris. Baru-baru ini pria yang aslinya wanita dan berganti kelamin menjadi lelaki di tahun 2003 ini mulai lega karena permohonan cerai yang pernah dilayangkannya ke pengadilan tahun 2012 dan ditolak pihak berwenang tahun 2013 karena perkawinannya dianggap tidak sah mulai menunjukkan titik cerah.
Setahun lalu berkas tuntutan ke pengadilan negara bagian Arizona, Amerika Serikat, dilayangkan. Sekarang berkasnya sudah sampai tahap finalisasi.
Advertisement
Perceraian mencuat gara-gara Nancy Beatie mulai gemar menenggak alkohol dan menyerang Thomas serta berlaku kasar pada anak-anaknya di tahun 2012.
Kasus ini merebak karena fenomena dari media sosial perihal seorang pria hamil dan melahirkan bayi. Ternyata pria tersebut diketahui seorang transgender sejak tahun 2003. Thomas Beatie menjadi transgender sebelum menikah dengan istrinya, Nancy Beatie.
Meski telah memutuskan menjadi transgender, organ reproduktif wanita yang ia miliki masih saja berfungsi dengan baik. Hal ini terbukti dengan kenyataan bahwa ia mengandung ketika istrinya divonis tidak bisa mempunyai anak.
Namun kisah suami istri dengan salah satu pasangannya merupakan transgender ini tidak bertahan lama. Sang istri, Nancy, diketahui suka melakukan kekerasan pada suami dan anaknya. Pada 2012 pasangan ini memutuskan untuk berpisah.
Tidak semudah itu, kisah wanita yang memutuskan untuk menjadi pria ini semakin pelik. Keinginannya untuk berpisah dengan sang istri mendapat hambatan karena pemerintah menolak gugatan perceraiannya. Mereka merupakan pasangan sesama jenis, sehingga pernikahan mereka dianggap tidak sah di hadapan hukum.
Seperti dilansi dari Dailymail, Selasa (3/11/2015), akhirnya tahun lalu kisah wanita yang dikenal dengan "pria hamil" ini mulai menemui titik terang. Mereka resmi diputuskan bercerai oleh pengadilan banding di Arizona.
(Mit)**
