Liputan6.com, Jakarta - Jika tak pintar-pintar menjaga usaha, maka kekayaan yang sudah ditanam sejak dulu bisa hilang dan orang kaya bisa jatuh miskin. Orang yang tadinya bergelimang harta bisa berubah jadi tak berkecukupan atau kehilangan sebagian besar kekayaannya. Seperti apa yang dialami oleh mantan miliarder dunia berikut ini. Mereka bangkrut karena sejumlah alasan.
Dikutip dari The Richest, Rabu (4/11/2015), berikut daftarnya.
Advertisement
1. Robert Johnson.
Dia adalah miliarder kulit hitam pertama di dunia. Robert atau juga biasa disebut Bob adalah pendiri dari BET alias Black Entertainment Television, dan dia mencetak miliaran dolar setelah menjualnya ke Viacom senilai US$ 3 miliar. Beberapa tahun setelah ada di daftar miliarder, dia bercerai dan kekayaannya US$ 1,2 miliar terbagi separuhnya dan dia sangat terpukul karena itu.
2. Frank Levison
Frank Levinson adalah seorang investor dan pengusaha juga saat pendiri managing director Small World Group. Frank ada di daftar ini karena pada satu waktu ia berada di daftar miliarder, berkat sebuah perusahaan yang ia dirikan bersama dengan Jerry S. Rawls yaitu Finsar Corporation. Finsar Corporation sebuah perusahaan jaringan dan penyimpanan data yang membantu Frank mencapai kekayaan bersih sebesar US$ 2 miliar pada tahun 2000, meskipun saham perusahaan anjlok tajam setelah itu. Selanjutnya, perceraian yang ia melewati berlanjut memukul keuangannya. Meskipun ia masih dapat membanggakan menjadi jutawan, ia juga bisa masuk dalam kategori miliarder yang kehilangan kekayaan mereka.
3. Thomas Friedman
3. Thomas Friedman
Thomas Friedman adalah seorang kolumnis New York Times yang terkenal, yang pernah takut berbicara pikirannya berkaitan dengan pekerjaan, ekonomi, perang di Irak dan negara lain, dan perdagangan. Tidak seperti banyak miliarder di daftar ini yang harus bekerja untuk kekayaan mereka dari awal atau mewarisinya dari orang tua mereka, Thomas Friedman menikah dengan putri dari sebuah keluarga yang sangat kaya. Istrinya Anne Bucksbaum adalah pewaris dari General Growth Properties, kepercayaan investasi real estate yang bernilai US$ 3,6 miliar sebelum krisis perumahan, tetapi merosot ke kurang dari US$ 25 juta.
4. Sanjiv Sidu
Sanjiv Sidhu adalah seorang pengusaha kelahiran India di Amerika Serikat, yang saat ini ketua dan pendiri o9 Solutions, sebuah perusahaan yang bergerak dalam perencanaan keuangan dan perangkat lunak pengambilan keputusan. Sanjiv membuat miliaran kembali ketika ia menjadi pendiri dan ketua i2 Technologies, sebuah perusahaan yang berurusan dengan pengembangan rantai pasokan perangkat lunak manajemen dan jasa. Dia mendirikan perusahaan pada tahun 1988 dan pada tahun 2000 saham perusahaan naik 850%, membuat Sanjiv mendapatkan US$ 10 miliar, dan miliarder terkaya kedua di Texas. Namun, pada akhir 2001, saham perusahaan hancur dan ia kehilangan $ 9 miliar. Sanjiv berhasil mencairkan dalam beberapa saham, tapi tidak dalam kategori miliarder lagi.
5. Barbara Davis
Barbara Davis adalah janda dari Marvin Davis, pendiri miliarder Minyak Davis yang pernah jadi pemilik Twentieth Century Fox. Ketika Marvin Davis meninggal pada September 2004 di usia 79 Forbes memperkirakan kekayaannya mencapai US$ 5,8 miliar, kekayaan yang ia tinggalkan untuk istri dan anak-anaknya. Namun, sejak tahun 2005, bisnis yang ia tinggalkan jatuh ke kali sangat sulit, perusahaan mengajukan kebangkrutan beberapa tahun kemudian. Selain itu ada perseteruan keluarga yang serius yang merobek keluarga Barbara yang pada akhirnya mengambil jalan perceraian. Gregg Davis dikatakan telah merobek keluarga dengan menjual bisnis senilai $ 150 juta sedangkan nilai sebenarnya adalah setidaknya $ 1 miliar. Barbara dan anak-anaknya telah kehilangan miliaran dolar yang mereka pernah memiliki, dan beresiko kehilangan satu sama lain juga. (Zul/Gdn)
Advertisement