Liputan6.com, London - Harga emas pada perdagangan kemarin ditutup rendah. Harga rendah ditopang berlanjutnya kekhawatiran para investor dan trader pada keputusan the Fed untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.
Emas ditutup turun 0,24 persen pada US$ 1.132 di perdagangan London. Harga rendah sudah berlangsung 4 pekan.
Advertisement
Analis dan investor melihat data ekonomi AS untuk petunjuk lebih, juga mengingat kenaikan suku bunga selama satu dekade terakhir akhirnya akan terjadi. Tapi beberapa pihak juga percaya, angka tersebut akan memberikan gambaran merata ke depan, menjaga tekanan pada logam mulia.
Analis melihat sedikit alasan untuk mengharapkan pemulihan yang solid dan memprediksi pasar akan tetap bergerak baik, atau akan jatuh, selama sisa minggu ini.
The Fed mengisyaratkan Rabu lalu bahwa kenaikan tarif masih pada pertemuan Desember mereka. Pergerakan data ekonomi AS yang lemah belakangan ini membuat banyak pelaku pasar memprediksi kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sampai 2016. Sejak musim panas, keyakinan ini telah menjadi pendorong utama untuk emas, memicu mini-reli.
Sekarang, investor emas mengawasi setiap detail dari data ekonomi AS, mencari tanda-tanda kelemahan dalam perekonomian yang dapat menurunkan kemungkinan pengetatan moneter.
"Banyak investor berharap, indeks manufaktur PMI, yang dirilis kemarin, bisa membawa dukungan tersebut untuk pasar, tapi ini gagal menjadi pengendali," kata Carsten Fritsch, analis di Commerzbank dilansir dari laman Business Spectator, Rabu (4/11/2015).
Sektor manufaktur AS tumbuh pada kecepatan yang paling lambat dalam lebih dari dua tahun pada bulan Oktober. Indeks, meskipun masih lebih tinggi dari banyak analis yang diharapkan, yang berarti bahwa itu tidak cukup lemah untuk mencegah kenaikan suku bunga sebelumnya, kata beberapa analis. (Zul/Gdn)*