Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengeluhkan posisi Indonesia yang masih rendah dalam survei Ease of Doing Bussines (kemudahan bisnis). Bahkan, untuk kemudahan bisnis Indonesia masih kalah dengan Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Darmin mengatakan, posisi Indonesia saat ini di peringkat 109. Memang capaian tersebut lebih baik dari tahun lalu di level 114. Namun, negara tetangga jauh meninggalkan Indonesia. Vietnam, kata Darmin menempati posisi 70an, Malaysia 17, dan Singapura menempati urutan pertama dalam kemudahan bisnis. Alhasil, dengan posisi Indonesia saat ini Darmin mengatakan hal tersebut tidak membanggakan.
"Dengan ranking 109 itu tidak membanggakan sama sekali. Oleh karena itu, perbaikan di bidang ini menjadi sangat penting," kata dia, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Darmin menuturkan, pemerintah mengupayakan perbaikan dalam kemudahan bisnis. Adapun cara yang ditempuh ialah dengan merilis paket kebijakan ekonomi. Hingga saat ini, pemerintah telah merilis 5 paket kebijakan ekonomi.
"Itulah sebabnya beberapa bulan terakhir, pemerintah melancarkan berbagai paket deregulasi dan debirokratisasi," tambahnya.
Dalam paket kebijakan ekonomi berisi adanya pemangkasan izin untuk melakukan usaha. Dia bilang, selama ini izin merupakan salah satu kendala karena memiliki rangkaian tahap yang panjang.
"Itu menyangkut masalah sederhana, persoalan izin. Kita izinnya sederhana, simpel. Tapi mulai RT RW, nanti diulang, tidak ada yang bisa paralel, satu per satu. Terus terang tidak efisien, tidak simpel. Kita sudah melakukan perbaikan, tapi akhirnya di lapangan bagaimana, bukan di atas kertas," tandas dia. (Amd/Ahm)