Serat Rami Alternatif Pengganti Kapas

Bahan baku serat rami bisa menggantikan kapas untuk membuat pakaian. Pasar mode internasional sudah mulai menggunakan serat rami tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Nov 2001, 02:03 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Bahan baku pakaian yang terbuat dari serat rami tak kalah berkualitas dari kapas. Sayangnya, pembudidayaan serat tadi masih belum optimal di Indonesia. Apalagi, pemerintah masih menggantungkan diri terhadap impor kapas sebagai bahan utama pembuatan kain. Hal itu diungkapkan ahli serat Insinyur Suratman, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Suratman, serat yang diambil dari pohon rami bisa tumbuh subur di dataran tinggi dan beriklim basah. Ia menyebutkan, Indonesia baru membudidayakan pohon rami sekitar 200 hektare. Padahal, pohon rami yang tingginya bisa mencapai dua hingga tiga meter itu bisa dipanen dalam waktu dua bulan. Karena itu, ia menyarankan pemerintah untuk mengembangkan budi daya rami. Sebab, dari lahan seluas 100 ribu ha saja bisa menghasilkan satu ton serat per hektare. Dengan demikian, biaya impor kapas sebanyak 500 ribu ton senilai US$ 1miliar per tahun bisa digantikan serat rami.

Suratman menambahkan, pengolahan serat rami juga tak terlalu sulit. Caranya, dengan mengelupas kulit dari batang pohon rami untuk diambil seratnya. Kemudian serat tadi diolah hingga menjadi benang yang siap dipintal sebagai bahan baku pembuatan kain. Ia menilai, kain dari serat rami ini mempunyai mutu dan kualitas yang tinggi dan harganya lebih tinggi dibanding kapas. Bahkan, di pasaran internasional seperti Eropa, dan Jepang, harga serat rami bisa mencapai US$ 20 per kilogram. Di Amerika Serikat, bahan baku ini dimanfaatkan untuk membuat seragam tentara karena tahan terhadap panas, air asin, dan jamur.(KEN/Edi Priyono dan Binsar Rahardian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya