Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pentingnya memberikan perhatian untuk Komunitas Adat Terpencil. Beliau pun menyampaikan jika Indonesia memiliki wilayah yang luas, sehingga suku-suku terpencil pun membutuhkan perhatian.
"Luasnya wilayah negeri kita menjadikan kita harus melihat realitas bahwa masih ada suku-suku terpencil, suku pedalaman, termasuk suku anak dalam di jambi atau orang rimba di banyak tempat yang tetap membutuhkan mendapatkan layanan sosial dari kita semua," ujar Khofifah saat ditemui di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (07/11/2015).
Advertisement
Lebih lanjut lagi, Khofifah menyampaikan jika pemerintah akan memberikan pemukiman dan pendidikan untuk Komunitas Adat Terpencil. Bahkan di tahun 2015, Kemensos memiliki target untuk membangun 43 rumah untuk Suku Anak Dalam.
Namun Ia juga mengatakan jika komunikasi diperlukan untuk memberikan pembinaan kepada Suku Anak Dalam untuk bisa menerima lingkungan rumah yang sedang dibangun. Selain itu, Ia pun juga mengatakan jika orang tua Suku Anak Dalam juga perlu diberikan pengarahan mengenai pentingnya pendidikan untuk anak-anak mereka.
Di sisi lain, Khofifah juga mengungkapan jika banyak yang menyangsikan keberadaan Suku Anak Dalam saat ditemui langsung oleh Presiden Joko Widodo. Padahal saat ditemui oleh Presiden Joko Widodo, banyak Suku Anak Dalam yang menginginkan untuk didirikan pemukiman tetap sebagai tempat tinggal mereka. Namun, mereka pun meminta lahan untuk dipakai berkebun.
Menyikapi hal itu, Presiden dengan Menteri Sosial pun langsung bekerja sama dengan para bupati untuk menyiapkan lahan tersebut.
"Di kabupaten Sarolangun, Bupati di lokasi tersebut telah menyiapkan lahan 1,5 hektare untuk satu kepala keluarga. Sedangkan di Kabupaten Merangin, sekitar 43 rumah akan didirikan pada akhir tahun ini. Karena wilayahnya lebih luas, setiap kepala keluarga akan diberikan lahan seluas 2 hektare," kata Khofifah.
(Adv/CT)