Liputan6.com, Jakarta Mimpi buruk merupakan hal yang relatif umum dan dalam beberapa kasus merupakan pengalaman psikologi yang sehat. Walau kebanyakan orang hanya kadang-kadang saja mengalami sebuah mimpi buruk, namun secara umum ada 6 persen orang dewasa yang mengalami mimpi buruk secara rutin.
Tipikal terjadinya mimpi buruk adalah ketika dalam keadan tidur REM, yang terasa sangat nyata, bahkan lebih dari sekedar mimpi buruk. Sebenarnya apa yang terjadi dengan pikiran ketika mengalaminya?
Advertisement
“Mimpi buruk secara umum lebih berpengaruh secara emosional dibandingkan dengan mimpi tidak menyenangkan biasa, dan biasanya bagaimana kedua mimpi ini dibedakan adalah mengalami mimpi buruk akan membuat seseorang menjadi terbangun, entah karena sebab alami akibat dari penggambaran yang tidak menyenangkan, atau berpengaruh kuat terhadap emosional kita” ujar Dr. Zadra Antonio, seorang peneliti Psikologis dan Obat Tidur dari University of Montreal, dan seorang pakar mimpi buruk.
Dilansir dari Huffington Post, Kamis (5/11/2015), inilah 5 penemuan ilmiah mengenai mimpi buruk:
Mimpi buruk bisa menjadi salah satu cara otak melepaskan kecemasan
Mimpi buruk yang berulang sangat bisa menjadi pertanda sesorang mengidap post-traumatic stress disorder atau masalah kesehatan psikologis lainnya, tapi disebagian besar kasus, hal ini tidak berhubungan dengan gangguan mental. Bahkan, tidak ada salahnya dengan mempunyai mimpi buruk, terkadang bisa berguna untuk Anda.
Sebuah serial video dari New York magazine’s Science of Us, “The Good Side of Bad Dreams," menjelaskan bahwa mimpi buruk bisa berperan sebagai cara kita untuk memproses dan melepaskan kecemasan yang setiap hari kita alami. Pikiran kita dengan sendirinya akan melakukan ini dengan cara mengambil abstraksi dari ketakutan atau kekhawatiran kita dan menciptakan sebuah cerita dari itu. Yang kemudian otak kita bisa menyingkirkan cerita tersebut.
Mimpi buruk Anda bukan sesuatu yang unik
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun lalu dalam jurnal Sleep, Antonio dan koleganya di University of Montreal, mengumpulkan hampir 10,000 mimpi dari 331 orang dewasa di Kanada.
Melalui studi kasus ini, para peneliti menemukan pola umum yang muncul dalam mimpi buruk orang-orang. Berdasarkan temuan ini dan beberapa penelitian lainnya, para psikolog menemukan pola paling umum dari mimpi buruk adalah mengenai serangga atau binatang kecil menjijikkan, jatuh, dikejar-kejar, kematian yang menimpa keluarga dan teman, konflik dan kekerasan dengan orang lain, merasa dihantui, dan kekhawatiran mengenai masalah kesehatan.
"Mimpi buruk yang kita alami berdasarkan ketakutan secara universal yang dimiliki orang-orang,” ujar Antonio.
Tak ada guna mengartikannya
Mencoba mengartikan mimpi buruk Anda tidak ada gunanya
Seorang Sigmund Freud melihat mimpi sebagai jendela menuju alam bawah sadar, dan dia sangat terpesona dengan interpretasi dari sebuah mimpi. Psikoanalis dari Austria ini percaya bahwa semua mimpi membawa informasi alam bawah sadar (yang kebanyakan berhubungan dengan seks), gairah dan ketakutan.
Setelah era Freud, para peneliti telah gagal untuk mendukung pemikiran mengenai tema dan simbol mimpi mempunyai makna-makna yang universal, dan pada akhirnya para peneliti mulai meninggalkan praktek mengenai interpretasi mimpi ini.
Godaan untuk menginterpretasikan gambaran pada mimpi buruk sangat menarik, namun kemungkinan besar tidak akan membantu Anda mengartikan mimpi Anda secara berarti tegas Antonio.
"Tidak bisa juga dikatakan bahwa mimpi buruk tidak mempunyai arti” tambahnya. ”Pastinya mereka mempunyai arti dan bersifat metafora, namun variasi bagaimana mimpi buruk itu sangat berbeda antara orang yang satu dengan lainnya.” ujar Antonio.
Pria cenderung bermimpi mengenai bencana alam, sedangkan wanita mengenai masalah hubungan mereka
Mimpi mengenai kiamat bukanlah hal yang tidak umum. Dalam studi University of Montreal, bencana ternyata merupakan sebuah tema mimpi yang cukup umum. Menariknya, data mengungkapkan secara signifikan bahwa lelaki cenderung bermimpi soal bencana alam, dengan persentase 9.4 persen dari pria dan hanya 4.7 persen dari partisipan wanita yang dilaporkan mengalami mimpi dengan tema yang sama.
Studi sebelumnya yang mirip dengan studi ini juga menemukan bahwa tema tentang perang dan terorisme lebih sering muncul pada mimpi pria.
Disisi lain, wanita lebih banyak memimpikan tentang konflik antarpribadi.
“Memiliki konflik parah dengan keluarga, teman, atau kolega lebih umum ditemukan dalam mimpi buruk para wanita,” ujar Antonio.
Mimpi berhubungan dengan beberapa gangguan tidur
Masalah terbesar dari mimpi buruk biasanya bisa mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan esok harinya. Namun dalam beberapa kasus langka, bisa menjadi menyebabkan masalah yang jauh lebih serius.
Ketika mimpi buruk menjadi sering dan parah, orang tersebut mungkin menderita gangguan mimpi buruk (nightmare disorder). Ini adalah tipe parasomnia, kategori gangguan tidur yang menyebabkan pengalaman tidak nyaman ketika ingin tidur, sedang tertidur, atau ketika terbangun.
Bentuk lain dari parasomnia ini termasuk adalah sleep terror, yang akan menyebabkan orang tersebut terduduk dan menangis, atau mencoba kabur dari kamar dalam keadaan masih tertidur.
Sleep hallucinations, adalah kelainan gangguan yang berhubungan dengan mimpi buruk lainnya, hal ini terjadi ketika seseorang mengalami gambaran yang sangat jelas ketika berusaha tidur atau ketika terbangun, sebagai akibat dari merasa takut atau ngeri. (Melodia)
Advertisement