Liputan6.com, Valencia - Nasib Valentino Rossi untuk balapan MotoGP seri terakhir pada musim 2015 di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2015) ditentukan hari ini, Kamis (5/11/2015) oleh putusan Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).
Pengajuan banding itu bermula ketika Race Director menganggap Rossi telah bertindak tidak sportif kepada pembalap Repsol Honda, Marc Marquez di GP Sepang, Malaysia 25 Oktober silam. Akibatnya, The Doctor dijatuhi hukuman penalti tiga poin, yang berarti Rossi harus start dari posisi buncit di GP Valencia.
Baca Juga
- CAS Tolak Intervensi Lorenzo pada Banding Rossi
- Marquez Berharap Suasana Kondusif di MotoGP Valencia
- Bukan Lorenzo, Pedrosa Favorit Juara di MotoGP Valencia
Advertisement
Tak ayal, keadaan tersebut menipiskan peluang Rossi untuk meraih gelar juara dunia musim ini. Pasalnya, Rossi hanya unggul tujuh poin dari rekan sekaligus rivalnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. Dengan start di grid paling buncit, Rossi harus mati-matian untuk merangsek ke posisi depan agar gelar juara dunia tak melayang ke tangan Por Fuera -julukan Lorenzo.
Enggan gelar juara dunianya melayang begitu saja, Rossi pun mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS) pada Selasa (3/11/2015). Tak tanggung-tanggung, Rossi pun menyewa jasa pengacara kawakan, Massimiliano Maestretti yang pernah bekerja untuk Ferrari pada 2004 hingga 2009.
Sebagai informasi, Maestretti yang berkebangsaan Swiss itu diketahui pernah membalikkan keputusan FIA mendiskualifikasi Michael Schumacher dan Eddie Irvine di GP Malaysia pada 1999 silam.
Jika bandingnya dikabulkan, Rossi berpeluang untuk start pada posisi depan dan bersaing ketat dengan Lorenzo untuk perebutan gelar juara dunia. Namun jika tidak, bukan tidak mungkin Rossi yang harus start di posisi buncit harus melihat Lorenzo merengkuh gelar juara dunia musim ini. (Rco/Vid)
