Sampah Terbengkalai, Ahok Ingin Warga Jakarta Kelola Sendiri

Penghadangan truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh sekelompok warga Cileungsi membuat sampah di Jakarta menumpuk.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Nov 2015, 11:27 WIB
Warga melintas di sisi motor gerobak sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara Kalibata, Jakarta, Rabu (4/11/2015). Menurut warga, penumpukan sampah ini sudah terjadi sejak Senin (2/11) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Penghadangan truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh sekelompok warga Cileungsi membuat Gunernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok cukup pusing. Sebab, penghadangan ini mengakibatkan terlantarnya sampah-sampah di Ibu Kota.

Untuk itu, Ahok ingin warga Jakarta ikut andil dalam mengelola sampah di wilayah masing-masing. Misalnya dengan membangun tungku pembakaran sampah mandiri.

"Misalnya di Kemang, Kemang saya punya ‎banyak teman. Mereka di rumah, desain, bakar sendiri, punya tungku sendiri karena rumahnya besar," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Hal ini tentu sangat berguna untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Jika hal ini dapat terwujud, tidak tergantung lagi pada proses pengolahan sampah di TPST seperti Bantar Gebang.

"Masyakarat mulai kita didik nih buang sampah harus bayar nih, walaupun kecil, perumahan-perumahan kalau enggak kamu buang sampah seenaknya," tambah Ahok.

Tak hanya itu, Ahok juga meminta pengelola pasar di Jakarta ikut membantu mengurangi sampah. Caranya bisa dengan membangun insenerator mandiri.

Insenerator adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik.

"Kita ingin bangun insenerator terus yang di pasar saya instruksikan PD Pasar Jaya untuk kelola. Sampah kan banyak dari pasar," kata Ahok. (Nil/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya