Liputan6.com, Juba - Para petugas yang mengais puing-puing pesawat Antonov yang celaka di Juba, ibu kota Sudan Selatan, menjadi saksi sebuah keajaiban. Seorang bayi perempuan berusia 14 bulan ditemukan selamat.
Nyloak Tong, nama bayi itu, dikabarkan menjadi penumpang pesawat yang jatuh pada Rabu kemarin bersama ibu dan 4 kakak lelakinya yang sayangnya tak bernasib serupa.
Bocah berpipi montok tersebut adalah 1 dari 2 orang yang dilaporkan selamat setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh dekat Sungai Nil Putih (White Nile). Kini ia dirawat di rumah sakit di Juba.
Jumlah korban jiwa dalam kecelakaan tersebut masih simpang siur. Apalagi para penumpang dan awak pesawat tak terdata dengan baik. Tidak ada manifest yang mencatat identitas mereka.
Setidaknya 36 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
"Lebih dari 35 jasad dievakuasi dari lokasi kecelakaan pesawat kargo di Juba," demikian disampaikan Palang Merah Sudan Selatan, seperti dikutip dari CNN, Kamis (5/11/2015).
Beberapa korban diduga bukan penumpang pesawat, melainkan orang-orang yang kebetulan ada di lokasi kecelakaan.
Baca Juga
Advertisement
Laporan lain menyebut ada 41 jasad korban yang dievakuasi dari TKP. Enam awak pesawat, 5 dari Armenia dan seorang Rusia, termasuk dalam korban tewas.
Juru bicara Kantor Kepresidenan Sudan Selatan Ateny Wek Ateny mengatakan ada 18 orang dalam pesawat meliputi 12 warga dan 6 awak. Tiga di antaranya selamat. Korban lain diduga berada di daratan saat kecelakaan terjadi.
Diduga pesawat celaka akibat masalah pada mesin. Namun, Ateny menambahkan, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab persis insiden tersebut.
Secara terpisah, Menteri Transportasi Sudan Selatan Kuong Danhier Gatluak mengatakan ada 2 penumpang yang ditemukan selamat di antara burung besi yang pecah jadi puing itu. Salah satunya adalah bayi berusia 1 tahun.
Petugas kini sedang mencari kemungkinan ada jenazah yang belum ditemukan. Juga untuk menemukan kotak hitam pesawat.
"Kami membutuhkan mesin berat untuk mengangkat bagian pesawat dan memastikan apakah ada jenazah yang ada di bawahnya," kata dia, seperti dikutip dari Mashable.
Kenyi Galla, Asisten Manajer Combined Air Services, perusahaan yang mengoperasikan pesawat carteran tersebut, mengatakan normalnya kapal terbang tersebut mengangkut 12 orang.
"Itu adalah pesawat kargo, bukan untuk penumpang. Fungsinya adalah untuk mengangkut barang," kata dia. (Ein/Tnt)**