Liputan6.com, Jakarta Beban besar diemban komika Ernest Prakasa. Bila biasanya ia hanya punya tugas berakting di depan kamera, kini lewat film Ngenest, Ernest juga harus duduk di bangku sutradara. Menjalani peran di belakang layar ini, bobot tubuh Ernest pun susut.
"Selama syuting turun dua kilo. Ini hal terberat yang saya lakukan seumur hidup. Ada tantangan, tapi didukung oleh teman-teman yang jauh lebih pengalaman," kata Ernest, di lokasi syuting di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).
Tak mudah jadi sutradara. Ernest harus memikirkan akting banyak pemain. Peliknya lagi, ia juga turut bermain di film ini. Maklum, cerita film `Ngenest` diangkat dari kisah hidupnya.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau dibilang susah, nggak juga sih soalnya cerita tentang hidup saya. Masalahnya saya juga ikut main. Hampir 70 persen adegan ada saya. Mungkin kalau cuma nge-direct saja, saya nggak begitu capek ya," urai pria berusia 33 tahun ini.
`Ngenest` diangkat dari tiga novel laris berjudul sama karangan Ernest. Buku-buku itu mengangkat kisah perjuangan Ernest hidup dalam diskriminasi ras, mulai dari kerasnya masa sekolah hingga sulitnya mencari cinta. Tentunya, film ini dibalut dengan nuansa komedi. `Ngenest` dijadwalkan tayang pada 30 Desember 2015 mendatang. (Jul/Mer)