Liputan6.com, Jakarta - Guna mendorong peningkatan neraca perdagangan Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggencarkan promosi produk-produk lokal.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan keseriusan pemerintah dalam melakukan promosi terlihat dari meningkatnya anggaran promosi di kementeriannya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 hingga tiga kali lipat.
"Sebelum saya menjabat, Pak Presiden sudah menaikkan anggaran promosi di Kemendag tiga kali lipat. Sebelumnya Rp 220 miliar per tahun, di APBN 2016 naik menjadi Rp 850 miliar per tahun. Jadi memang kita harus gencar di promosi," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Dia menjelaskan salah satu kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah melalui media sosial. Hal ini mengingat perkembangan teknologi yang sudah sangat canggih.
"Ini kan sudah abad 21, jadi mungkin kita mesti coba berinovasi melalui sosial media atau cara-cara yang ramah sosial media. Karena kayaknya zaman sekarang itu produk-produk laku kalau viral, apalagi di generasi muda. Cara-cara lama sudah enggak begitu relevan," kata dia.
Selain melalui promosi, Thomas menyatakan produk-produk Indonesia juga harus melakukan perbaikan dalam hal pengemasan. Menurut dia, jika dibandingkan dengan negara lain, kemasan produk di Indonesia jauh tertinggal.
"Kalau kita lihat, dibanding dengan negara lain, kita masih kalah di kemasan. Kemasan itu penting karena aspek pertama dari produk yang dilihat oleh konsumen," ujarnya.
Thomas mengungkapkan Indonesia bisa mencontoh kemasan dari produk-produk asal Korea Selatan, Jepang, Singapura, atau Hong Kong yang menurut dia sudah lebih baik. Untuk tahap awal, produsen di Indonesia bisa meniru cara pengemasan produk dari negara-negara tersebut.
"Kemasan itu menurut saya, kita harus lihat barang-barang saingan kita. Mungkin kita di awal tiru saja dulu. Terus terang saja supaya kita bisa tandingi. Setelah kita tandingi, baru kita cari modifikasi, variasi terhadap produk yang laku di luar," ujarnya.
Selain itu, di era globalisasi seperti saat ini, kata Thomas, produsen lokal juga harus belajar dan rajin mengamati tren yang tengah berkembang di dunia. Dengan demikian, produk-produk yang diciptakannya akan lebih mudah diterima.
"Kalau kita ngomong global, yang pertama harus dikenal oleh masyarakat dunia adalah Indonesia itu sendiri. Jadi, konsumen global harus kenal Indonesia dulu dari budaya dan karakter Indonesia, baru kemudian produk unggulan yang unik yang hanya ada di Indonesia," kata Thomas. (Amd/Ndw)**
Promosi Produk Lokal, Thomas Lembong Andalkan Media Sosial
Guna mendorong peningkatan neraca perdagangan Indonesia, Kemendag akan menggencarkan promosi produk-produk lokal.
diperbarui 05 Nov 2015, 17:01 WIBPedagang menata mainan dagangannya yang terbuat dari kayu di kios penjual mainan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (3/11). Membanjirnya mainan anak asal China mengancam produksi mainan dalam negeri. (Liputan6.com/Gempur M Surya)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Modal Rp 10 Juta Sudah Bisa Buat Bikin Campervan Siap Kemping
5 Tips Memilih Warna Cat Dinding yang Tepat untuk Rumah Anda
PPN Naik Jadi 12%, Pekerja Ibu Kota Pikir-Pikir Terapkan Frugal Living
Antony Tamat di Manchester United, Ruben Amorim Ngebet Rekrut Bintang Liga Italia
Simak Syarat dan Proses Menjadi Prajurit Keraton Yogyakarta, Berminat?
200 Kata-Kata Mutiara untuk Hari Guru, Menginspirasi dan Penuh Motivasi
Potret Serasi Sandy Walsh dan Istrinya Aislinn Konig Jadi Model Coach
Jung Woo Sung Diisukan DM Wanita untuk Kenalan, Agensi Tegaskan Medsos adalah Ranah Privasi
Hitung Cepat Pilgub Sumbar 2024, Mahyeldi-Vasco Unggul Sementara
Tips Makan Pedas Tapi Tidak Kepedasan: Panduan Lengkap untuk Pencinta Kuliner Pedas
Hasil Quick Count Charta Politika Pilgub Jateng Suara Masuk 90,67%: Andika-Hendi 42,38%, Luthfi-Yasin 57,62%
Andika Perkasa Nyatakan Siap Terima Semua Hasil Pilgub Jateng