Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat ditutup akibat letusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, kembali dibuka pada pukul 14.30 Wita. Padahal, semula penutupan bandara itu direncanakan diperpanjang hingga 6 November 2015.
Pembukaan bandara lantaran arah angin yang dinilai tidak mengganggu penerbangan di sana. Sebelumnya angin mengarah ke barat, yang berarti abu vulkanik dari Gunung Barujari melintasi kawasan udara Bali.
"Arah angin mengarah ke barat daya dan ke selatan, yang artinya debu vulkanik tak lagi melintasi udara Bali. Itulah dasar bandara akhirnya dioperasionalkan kembali pukul 14.30 Wita," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Yusfandri Gona di Kuta, Bali, Kamis (5/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Jajarannya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar sebelum mengambil keputusan ini.
Yusfandri mengakui jika Gunung Barujari masih terus erupsi. Namun, hal itu tak mengganggu penerbangan sepanjang angin tak mengarah ke udara Bali.
"Citra satelit sejak tadi menunjukkan aktivitas yang baik. Data BMKG memang erupsi masih berlangsung sampai siang ini. Tapi arah angin berubah, ini hal positif bagi dibukanya kembali bandara," jelas dia.
Dia menyatakan, segala kesiapan operasional juga telah dilakukan dengan baik untuk kelancaran penerbangan di Bandara Ngurah Rai. "Kita sudah persiapkan semua operasional bandara. Kita pastikan semua lancar," pungkas Yusfandri. (Ndy/Mut)