Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yakin pembebasan lahan tol Trans Sumatera untuk ruas Bakauheni-Terbanggi Besar bisa selesai pada Juni 2016. Saat ini, lahan yang sudah dibebaskan baru sekitar 9 kilometer (km) dari total 140 km.
Demikian diungkapkan Basuki kala meninjau proyek tersebut di KM 77 Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. "Dengan jadwal yang sudah ada, saya kira bulan Juni 2016, Bakeuheni-Terbanggi Besar akan bebas semua," tuturnya.
Baca Juga
Advertisement
Basuki melanjutkan, Kementerian PUPR menargetkan sampai akhir tahun ini 40 km lahan untuk ruas tol ini telah selesai pembebasannya. "Tahun depan tambah lagi 80 km, jadi Juni sudah 140 km. Kalau sudah terbebas semua, konstruksi akan lebih cepat," imbuhnya.
Dikatakan Basuki, pembebasan lahan ini tak terlepas dari peran pemerintah daerah setempat. Pemerintah pusat, lanjutnya, bertugas untuk menyediakan pendanaan.
"Tidak ada kendala. Pak Gubernur, Camat, aparat pemda sangat aktif. Kita pusat funding-nya. Insya Allah tidak ada masalah," kata Basuki.
Kepala Sub Bidang Pengadaan Lahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Herry Marzuki mengatakan, pembebasan lahan untuk ruas ini terhitung cepat. "Ini cepat, bagus sekali ini," ucap Herry.
Tol ini dibangun oleh PT Hutama Karya melalui penugasan pemerintah. Ada 4 kontaktor yang mengerjakan proyek ini yaitu PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.
Untuk diketahui, tol Trans Sumatera adalah proyek jalan bebas hambatan sepanjang 2.818 kilometer dengan rute dimulai dari pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, hingga Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Rencana pembangunan segmentasi konstruksi jalan Tol Trans Sumatera di Lampung akan dibangun 3 tahap. Jalan tol direncanakan melintasi Bakauheni, Lampung Selatan melewati sebelah Timur Kota Bandar Lampung hingga Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Pada tahap pertama, pembangunan akan dilakukan di jalur Bakauheni-Natar dengan panjang 104,7 km. Jalan tol sepanjang 104,7 km ini akan melewati Kecamatan Bakauheni, Penengahan, Ketapang, Palas, Kalianda, Way Panji, Sidomulyo,Candipuro, Katibung, Merbau Mataram, Tanjung Bintang, Jati agung, hingga Natar di Kabupaten Lampung Selatan.
Pada tahap kedua, pembangunan dilakukan di jalur Babatan-Tegineneng dengan panjang 59,202 km. Sedangkan tahap ketiga jalur Tegineneng-Terbanggi Besar sepanjang 34,135 km.
Dengan demikian total panjang Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar 140,410 km.
Hutama Karya menjadi perusahaan milik negara pertama yang mendapat kesempatan menggarap jalan ini karena telah mengantongi surat penetapan persetujuan lokasi pembangunan.
Jalan Tol Trans Sumatera terbagi dalam empat koridor utama dan tiga koridor prioritas jaringan jalan tol:
Keempat koridor utama:
1. Bandar Lampung (Lampung)-Palembang (Sumatera Selatan) 358 km,
2. Palembang-Pekanbaru (Riau) 610 km,
3. Pekanbaru-Medan (Sumatera Utara) 548 km, dan
4. Medan-Banda Aceh (NAD) 460 km.
Tiga koridor prioritas pembangunan yakni:
1. Palembang-Bengkulu sepanjang 303 km,
2. Pekanbaru-Padang (Sumatera Barat) sepanjang 242 km dan
3. Medan-Sibolga sepanjang 175 km.
(Zul/Gdn)