Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menunjuk BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun sistem pengolahan sampah berbasis Intermediate Treatment Facility (ITF). Pembangunan akan dibangun mulai tahun depan.
"Nanti ITF mau dibangun di Sunter. Nah sekarang Jakpro kita tugaskan bangun, bangun kan mesti duit, PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) baru akan dilakukan tahun depan," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (6/11/2015).
Menurut Ahok, untuk membangun satu ITF hanya butuh dana Rp 1,2 triliun untuk dibangun selama 3 tahun. Bila dana sebesar itu diberikan selama 3 tahun berturut-turut, Jakarta sudah punya 3 unit ITF yang bisa dioperasikan sendiri.
"PMP kepada Jakpro sebetulnya tuh gampang, kamu tahu enggak sih bangun satu ITF berapa duit? Hanya Rp 1,2 triliun, bangunnya 3 tahun, kalau tiap tahun kita kasih Rp 1,2 triliun dapat berapa ITF? Dapat 3. Ini malah Rp 1,2 triliun buat beli UPS, bagaimana coba," jelas Ahok.
Sejauh ini masalah pembangunan memang terkendala pada anggaran pada APBD. Tak terkecuali tahun 2015. Berbagai temuan dana siluman membuat APBD 2015 menggunakan Peraturan Gubernur dengan nilai APBD sama dengan 2014.
Baca Juga
Advertisement
"Makanya sekarang enggak bisa lagi, karena anggaran siluman enggak bisa lagi main masuk. Itu program UPS itu tanpa KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) lho, misalnya dalam KUAPPAS disebutin, salah satunya adalah pengolahan sampah, berarti uang kita itu harusnya dipakai buat beli truk sampah, alat sementara ya, sampai titipan duit kepada Jakpro. Tapi malah UPS yang muncul," tutup Ahok. (Ron/Mut)