Atribut Kampanye di Ambon Belum Dibersihkan

Atribut kampanye masih terpampang di jalan-jalan di sejumlah daerah. Di antaranya di Kota Ambon, Maluku; Kota Padang, Sumbar; dan Kota Yogyakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jul 2009, 06:14 WIB
Liputan6.com, Padang: Memasuki masa tenang jelang pemilihan presiden 8 Juli nanti, sejumlah kota di beberapa daerah belum bersih dari atribut calon presiden dan calon wakil presiden. Berdasarkan aturan, mulai berlaku Ahad (5/7) pukul 00.00 WIB semua atribut capres harus dicopot.

Di Ambon, Maluku hingga Ahad sore atribut tiga pasangan capres dan cawapres terpampang di berbagai tempat. Menindaklanjutinya Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Maluku tak bisa berbuat banyak. Sebab Panwaslu tak memiliki anggaran menertibkan atribut-atribut liar itu. Tim sukses capres hanya diimbau mencopot sendiri atributnya.

Tak jauh beda yang terjadi di Kota Padang, Sumatra barat. Spanduk dan baliho terpampang rapi di sejumlah jalan. Antara lain di Jalan Veteran, Sawahan, dan Jalan Indarung Lubuk Begalung. Yang paling banyak atribut pasangan capres dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Disusul kemudian pasangan Jusuf Kalla-Wiranto. Sementara pasangan Megawati Sukarnoputri-Prabowo Subianto sejak awal atribut kampanyenya tidak begitu banyak terpasang di Padang.

Sejumlah sudut Kota Yogyakarta hingga Ahad sore juga dihiasi atribut pasangan capres dan cawapres. Seperti di sepanjang Jalan Kol. Sugiono, Jalan Taman Siswa, dan kawasan Kota Baru. Tim sukses ketiga capres berdalih, pencopotan atribut sudah diserahkan kepada pihak ketiga. Rencananya Senin ini Panwaslu Daerah Istimewa Yogyakarta akan menertibkan atribut capres.

Demikian pula di Kota Tegal, Jawa Tengah. Panwaslu Kota Tegal bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal menertibkan atribut kampanye yang masih terpampang [baca: Atribut Kampanye di Tegal Dicopot Paksa]. Saksikan selengkapnya di video berita ini.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya