Liputan6.com, Jakarta - Hari itu, 7 November 2000, pertama kali dalam sejarah Amerika Serikat (AS), seorang First Lady atau Ibu Negara terjun langsung ke dunia politik, hingga menjadi anggota senator atau dewan. Adalah Hillary Clinton yang ketika itu, suaminya, Bill Clinton menjabat sebagai presiden.
Hillary maju sebagai calon dari Partai Demokrat menjadi anggota senator untuk negara bagian New York. Ia dipastikan menang meski perhitungan suara belum selesai, lantaran jumlah voting untuknya jauh melebihi pesaingnya, Rick Lazio dari Partai Republik.
"Kemarin ada yang pilih Demokrat, ada yang pilih Republik. Tapi besok kita semua mulai hidup baru bersama-sama sebagai warga New York," ujar Hillary yang berdiri diapit sang suami, Bill, dan putrinya, Chelsea, dalam pidato kemenangannya, seperti dimuat BBC on This Day.
Pada kesempatan tersebut, Hillary juga mengungkapkan rasa sayangnya kepada Bill yang mendukungnya untuk terjun ke dunia politik.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kampanyenya, Hillary mengajak semua warga New York, apa pun latar belakang, baik yang berkulit hitam maupun putih untuk bersatu padu membangun kota. Dia juga menampik tudingan langkah politiknya sebagai aji mumpung, atau memanfaatkan kepopulerannya sebagai Ibu Negara.
Keluarga Clinton sebelumnya diterpa beberapa isu tak sedap. Pada 1992, seorang pria bernama Gennifer Flowers mengaku menjalin hubungan asmara dengan Hillary. Namun Hillary membantah.
Kemudian pada Januari 1998, isu sebaliknya mengguncang. Bill dikabarkan menjalin hubungan dekat dengan pekerjanya di Gedung Putih, Monica Lewinsky. Menanggapi hal itu, Hillary mengatakan, "Ini merupakan konspirasi untuk menjatuhkan suamiku yang terpilih sebagai presiden."
Namun tak dinyana, Bill akhirnya justru mengakui perselingkuhannya dengan Monica. Kendati demikian, Hillary dan Bill hingga kini tetap hidup rukun.
Hillary yang juga sempat menjabat Menteri Luar Negeri AS, akan maju sebagai calon presiden dari Demokrat, melanjutkan kiprah Obama, pada pemilihan presiden 2016 mendatang.
Sejarah lain mencatat, pada 7 November 2012, Barack Obama dari Demokrat kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, mengalahkan kandidat presiden dari Republik, Mitt Romney. (Rsd/Rmn)*