Liputan6.com, Cirebon - Bunyi denting gamelan berukuran mini tak kalah dengan gamelan umumnya. Gamelan mini ini dihasilkan oleh seorang kakek bernama Adin, warga Desa Kondangsari, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (7/11/2015), limbah kayu yang sudah sulit dibentuk dengan sejumlah bagian yang membengkok adalah salah satu bahan utama pembuatan gamelan mini yang telah digeluti sejak 30 tahun lalu.
Advertisement
Untuk pelat besi, Kakek Adin memanfaatkan kaleng drum usang. Hasilnya, tak kalah dengan gamelan pada umumnya.
Setiap kening yang sudah jadi, kemudian dihias dengan berbagai warna agar terlihat menarik. Tak ketinggalan, setiap kening atau gamelan mini yang sudah siap dipasarkan, wajib melalui tes suara dan nada agar menghasilkan nada yang baik tak kalah dengan ketepatan nada piano.
Dengan harga terjangkau yaitu Rp 5.000 hingga Rp 25.000, alat musik tradisional khas Sunda ini dipasarkan ke hampir seluruh daerah di Pulau Jawa dan Papua.
Gamelan mini cocok bagi anak-anak yang ingin mengenal alat musik tradisional atau menjadi pajangan pemanis interior rumah Anda. (Vra/Sun)