Liputan6.com, Alor - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang mencatat 2 kali lagi gempa susulan mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu.
"Hari ini sudah 2 kali terjadi gempa susulan di Alor, sejak gempa pertama pada Rabu (4 November 2015), yang merusak sejumlah bangunan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang, Sumawan kepada Antara di Kupang, Sabtu (7/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Dua gempa susulan yang terjadi pertama berkekuatan 4,1 skala Richter (SR), pukul 03.33 Wita. Lokasi gempa pada koordinat 8.48 Lintang Selatan (LS), 125.57 Bujur Timur ( BT) sejauh 97 Km Tenggara Alor, dengan kedalaman 10 Km.
Gempa kedua berkekuatan 3,4 SR terjadi pukul 09.52 Wita, dengan lokasi sekitar 8.13 LS-124, 94 BT, pada jarak 32 kilometer Timur Laut Alor, pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.
Sumawan mengatakan, terus memantau secara itensif perkembangan gempa yang terjadi di Kabupaten Alor, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Bupati Alor Amon Djobo yang dihubungi terpisah mengatakan, warga Alor Timur seperti di Maritaing masih berada di luar rumah karena gempa susulan.
"Meskipun intensitas gempa terus menurun dengan kekuatan yang terus melemah, masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah," kata Amon Djobo.
Ia menambahkan, korban gemba di Alor Timur lebih memilih daerah ketinggian sebagai tempat berlindung, karena khawatir adanya tsunami serta masih trauma dengan tragedi serupa pada 1991.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa pada Rabu lalu hanya menghancurkan permukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya, tanpa korban jiwa. (Ron/Sun)*