Liputan6.com, Tanjungpinang - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho dan keluarganya sudah berada di Irak.
Hal ini diungkapkan Deputi Pencegahan BNPT Brigjen Polisi Hamidin dalam dialog pencegahan terorisme di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat 6 November 2015.
Menurut Hamidin, petugas BNPT sudah mengendus keterlibatan Dwi dengan kelompok teroris ISIS sejak beberapa bulan lalu.
"Kami berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan itu," ujar Hamidin, dikutip dari Antaranews, Sabtu (7/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Hamidin, kasus Dwi diketahui dari informasi warga di Batam. "Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS," ujar dia.
Dengan kasus Dwi, Hamidin mengungkapkan, kelompok radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) sudah masuk ke berbagai kalangan.
Dwi diduga bergabung dengan kelompok teroris ISIS setelah sejak sekitar 4 bulan lalu tidak masuk kantor. Dwi diduga membawa serta istri dan anaknya.
Anggota Detasemen Khusus 88 (Anti Teror) Mabes Polri telah memeriksa kediaman Dwi Djoko belum lama ini, dan mengetahui Dwi beserta keluarganya sudah meninggalkan rumah. (Sun/Ron)