Liputan6.com, London - Terbatasnya ketersediaan unit hunian di London, Inggris membuat harga properti melambung tak terkendali. Selama 10 tahun terakhir, harga properti di London telah melonjak hingga 40 persen.
Hal itu menurut Living Wage Foundation dan Walikota London. Sedangkan menurut National Statistics, harga rata-rata properti di ibu kota Inggris tersebut berkisar 500 ribu pound atau sekitar Rp 10,3 miliar (kurs Rp 20.843 per pound sterling). Demikian dilansir dari Business Insider, seperti ditulis Senin (9/11/2015).
Advertisement
Melihat data tersebut, tidak mengherankan jika pemuda di Inggris rela berkemah selama dua hari berturut-turut, dan antre di sekitar blok flat baru yang akan segera diluncurkan. Flat tersebut dibanderol mulai dari 199 ribu pound sterling atau sekitar Rp 4,1 miliar.
Trinity Square di Hounslow, London, adalah blok apartermen terbesar di London, terdiri dari 228 properti yang dijual mulai dari £ 199 ribu hingga £ 315 ribu atau sekitar Rp 4,1 miliar-Rp 6,5 miliar.
Menurut pengembang Galliard Homes, flat tersebut diperuntukan bagi seseorang yang baru pertama kali membeli rumah. Flat paling murah memiliki desain studio,flat yang lebih besar memiliki dua hingga tiga kamar tidur, dan juga penthouse. Peminat flat tersebut tercatat sebanyak 1.559 orang.
"Beberapa orang berkemah selama 48 jam sebelum peluncuran. Di proyek Hounslow orang orang sudah mengantisipasi terjadinya hujan, dan bersiap hujan hujanan hari ini untuk peluncuran yang besok malam," kata seorang representatif Galliard Homes.
Menurut pihak Galliard Homes, fenomena tersebut sudah biasa terjadi dan merupakan pertanda atas sedikitnya harga properti yang terjangkau di London. "Flat ini kurang dari setengah harga rata-rata rumah di London," kata pihak Galliard Homes.
Sebagai "rumah pertama", flat tersebut terlihat cukup mewah. Sulit untuk menemukan flat segaya dan semurah ini di London. (Ifsan Lukman/Ahm)
Reporter: Ifsan Lukman