Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pihaknya sedang mendalami terkait ada indikasi gagal bayar saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) di pasar negosiasi.
"Kami masih sedang mendalami kasus ini (transaksi saham PT Sekawan Intiprama Tbk). Pemanggilan broker dalam rangka mengumpulkan informasi," ujar Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (8/11/2015).
Ia menuturkan, ada indikasi gagal bayar saham PT Sekawan Intipratama Tbk lantaran ada nasabah membeli yang gagal bayar ke broker atau perusahaan sekuritas. Hal itu membuat broker tersebut mengalami gagal bayar ke broker jual.
"Ini ada indikasi karena ada nasabah beli yang gagal bayar ke brokernya sehingga broker tersebut gagal bayar ke broker jual," kata Hamdi.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya manajemen BEI menyatakan akan memanggil tiga broker terkait dengan anjloknya harga saham PT Sekawan Intipratama Tbk. Harga saham SIAP yang anjlok ini lantaran ada indikasi gagal bayar untuk transaksi saham SIAP.Manajemen BEI memutuskan untuk menghentikan perdagangan saham SIAP lantaran saham tersebut anjlok Rp 110 atau turun 46,81 persen dari harga penutupan 16 Oktober 2015 Rp 235 menjadi Rp 125 pada 30 Oktober 2015.
Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy mengatakan, penghentian perdagangan dalam rangka cooling down. BEI pun meminta pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Sekawan Intipratama Tbk.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat 6 November 2015, saham PT Sekawan Intipratama Tbk turun 9,78 persen menjadi Rp 83 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 21 kali dengan nilai transaksi Rp 5 juta. (Ahm/Igw)