Liputan6.com, Jakarta - Minggu 8 November 2015 kemarin, pemilu Myanmar baru saja digelar. Pesta demokrasi ini merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi negara yang dikuasai oleh Junta Militer ini.
Hal itu karena setelah 25 tahun akhirnya masyarakat negara yang dulunya bernama Burma itu bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum yang demokratis.
Advertisement
Terselenggaranya pemilu di Myanmar ditanggapi oleh Pemerintah Indonesia. Melalui Kementerian Luar Negeri, pemerintah menyambut baik pelaksanaan pemungutan suara ini.
"Kita menyambut baik telah dilaksanakanya proses demokrasi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di kantornya, Senin (9/11/2015).
Tak cuma menyambut baik, pemerintah pun memuji pelaksanaan pemilu di Myanmar. Pujian ini dilontarkan karena pemilihan umum itu bisa berjalan dengan lancar dan disertai jumlah pemilih yang sangat tinggi.
"Dari laporan yang kita terima dari media juga bahwa dari segi partisipasi cukup besar, cukup tinggi," papar dia.
"Ini menunjukan semangat reformasi baik tidak saja dari pihak pemerintah, tapi juga dari bangsa Myanmar, jelasnya.
Pria yang kerap disapa Tata tersebut juga keberhasilan ini tak cuma berhenti sampai pelaksanaan pemungutan suara. Namun, bisa berlanjut sampai perhitungan suara.
"Kita harapkan bahwa hasilnya nanti diterima oleh semua pihak dan bisa menjadi dasar untuk memperkuat proses reformasi dan rekonsiliasi yang saat ini masih berlangsung di Myanmar," pungkas dia. (Tnt/Rie)