Balon Google Picu Serangan Siber ke Pengguna Internet

Dengan semakin luasnya pengguna internet, ancaman kejahatan siber pun berpotensi semakin besar.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Nov 2015, 19:00 WIB
Balon Google Project Loon dipamerkan di Museum Airforce di Christchurch pada 16 Juni 2013. (AFP Photo/Marty Melville)

Liputan6.com, Jakarta - Project Loon dari Google yang sebentar lagi akan diuji coba di Indonesia ternyata selain membantu memperluas jaringan internet ke daerah-daerah terpencil, juga memiliki potensi berbahaya terkait keamanan siber yang menyasar pengguna internet.

"Saya secara pribadi memang tidak terlalu mengerti tentang Project Loon. Namun, pada dasarnya selama pengguna terkoneksi internet, ancaman terhadap pengguna akan tetap ada," ujar Halim Santoso, Regional SE Director, Symantec ASEAN, saat ditemui di sela-sela acara Media Briefing Symantec, Senin (9/11/2015).

"Hal itu pasti akan ada, hanya tinggal menunggu waktu saja. Namun, saya sendiri tidak dapat berbicara banyak mengenai Project Loon tersebut," tambah Halim.

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk dalam potensi target ancaman internet, dan kebanyakan ancaman tersebut berasal media sosial.

"Indonesia masuk ke dalam urutan ke 13 sebagai negara yang berpotensi menjadi sasaran serangan siber. Dan kebanyakan ancaman itu merupakan scam yang berasal dari media sosial," ungkap Halim.

Tingginya ancaman scam di media sosial di Indonesia, menurut Halim, salah satunya adalah rasa saling percaya di lingkaran pertemanan pengguna media sosial. Sehingga, scam begitu mudah menyebar.

Project Loon sendiri merupakan proyek balon internet yang diinisiasi oleh Google. Untuk beroperasi di Indonesia, Google akan bekerja sama dengan tiga operator Indonesia, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Rencananya Project Loon akan diuji coba selama satu tahun dan dimulai pada awal tahun 2016. Balon internet Google ini nantinya akan mengudara di daerah timur Indonesia untuk menjangkau daerah terpencil memperoleh jaringan internet.

(dam/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya