BCA Bagi Dividen Interim Rp 55 per Saham

BCA membagikan dividen interim untuk tahun buku periode 1 Januari-30 September 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Nov 2015, 21:40 WIB
BCA ikut berpartisipasi di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk akan membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 55 per saham. Dividen interim tunai itu untuk tahun buku 2015 periode 1 Januari-30 September 2015.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/11/2015), keputusan pembagian dividen interim tunai itu telah diputuskan pada 5 November 2015.

Ada pun tata cara pembagian dividen interim tunai antara lain daftar pemegang saham yang berhak atas dividen interim tunai pada 17 November 2015. Pembagian dividen interim dilakukan pada 9 Desember 2015.

Pembagian dividen interim ini memperhitungkan akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) pada pasar reguler dan negosiasi pada 12 November 2015 dan pasar tunai pada 17 November 2015.

Sedangkan awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi pada 13 November 2015 dan pasar tunai pada 18 November 2015. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sebanyak Rp 13,4 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2015. Laba tersebut naik 9,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,2 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, terjadi peningkatan dari pendapatan operasional sebanyak 13,9 persen menjadi Rp 34,4 triliun.

"Di tengah perubahan kondisi ekonomi, kami melaporkan bahwa BCA berhasil mempertahankan kinerja usaha yang positif sepanjang sembilan bulan pertama 2015," kata dia.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit 13,3 persen (YoY) mencapai Rp 364,8 hingga akhir September 2015. Adapun, kredit tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang meningkat 12 persen (YoY) menjadi Rp 126,1 triliun.Lalu, kredit komersial mencatatkan pertumbuhan 9,3 persen (YoY) menjadi Rp 140,4 triliun. Sektor konsumer naik 9,8 persen (YoY) menjadi Rp 98,5 triliun. (Ahm/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya