Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan segera mengekspor listrik ke Malaysia. Sumber listrik berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dibangun melalui kerja sama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT PLN (Persero), dan perusahaan Malaysia Tenaga Nasional Berhard (TNB).
Direktur Utama Bukit Asam, Milawarma mengatakan, saat ini proyek tersebut dalam tahap feasibility study (FS). "Tapi untuk konsep bagaimana membangun PLTU Riau, kami punya konsesi di situ tadinya bekerja sama dengan PLN dan PLN Malaysia TNB listriknya dibangun situ. Kemudian diseberangkan ke Malaysia dan sudah ada MoU kesepakatan pendahuluan dan sekarng FS," kata dia di Jakarta, Senin (8/11/2015).
Dia mengatakan, setelah feasibility study disetujui oleh pemerintah maka pembangunan segera bisa dilakukan. Rencananya, paling tidak pembangunan pada tahun 2017.
"Sudah setahun, TNB. Ya paling nggak kalau fs disetujui harus approve pemerintah menyambungkan tranmisi. Setelah approve 6 bulan dan setahun untuk pendanaan berarti 2017 bisa dimulai. Sepanjang 2015 disetujui 2016 pendanaan, konstruksi 2017," ujarnya.
Dia bilang, untuk proyek tersebut menghabiskan dana US$ 1,8 miliar sampai US$ 2,2 miliar. "Ide besarnya Malaysia tak punya sumber batu bara mereka impor Indonesia. Ide bagusnya, sudah dibahas Indonesia Malaysia. MoU sudah setahun nanti Indonesia ekspor Malaysia masuk juga ASEAN," tandas dia.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Bukit Asam juga telah membentuk anak usaha PT Bukit Energi Investama untuk menunjang pengembangan PTBA di usaha energi.
Pengembangan ini merupakan bagian dari diversifikasi usaha PTBA antara lain meliputi usaha di bidang pengembangan PLTU, kontraktor engineering procurement construction (EPC), kontraktor pengoperasian dan pemeliharaan.
Selain itu ada pengolahan hasil pertambangan, industri kimia, dan barang-barang dari bahan kimia seperti pengolahan, pembuatan dan pemrosesan bahan kimia.
"Dengan pembentukan anak usaha ini, PTBA dapat mengembangkan masing-masing peluang bisnis secara lebih fokus dan profesional untuk setiap peluang bisnis sehingga memberikan peranan sangat strategis untuk mendukung kinerja PTBA sebagai holding company," Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono.
Anak usaha PT Bukit Energi Investama juga akan dikembangkan untuk pengelolaan energi lainnya antara lain pengelolaan CBM, khususnya di wilayah operasi PTBA di Tanjung Enim. Wilayah operasi ini dijadwalkan mulai berproduksi pada 2016 dengan kapasitas setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk PLTU berkapasitas 250 MW.
Selain itu, PTBA juga sedang mempersiapkan akuisisi Ignite Energy Resources Ltd dari Australia yang menguasai teknologi batu bara cair, CAT HTR, dan coal upgrading.
"Diharapkan sebelum akhir semester I ini hasil due dilligence untuk kajian akuisisi sudah keluar sehingga PTBA dapat memutuskan termasuk komposisi kepemilikan sahamnya," kata Joko.
Sementara itu, PTBA akan memulai pembangunan konstruksi PLTU Banko Tengah 2x620 MW (Sumsel 8) pada semester II 2015 di mulut tambang di Tanjung Enim. (Amd/Gdn)