Liputan6.com, Yangon - Dalam wawancara resmi pertamanya, setelah sebuah pemilihan umum bersejarah di Myanmar yang baru selesai digelar, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi mengatakan kepada BBC, Selasa (10/11/2015), partainya memenangkan mayoritas kursi di parlemen.
Sebuah hasil perhitungan awal di beberapa township atau daerah pemilihan menunjukkan bahwa National League for Democracy (NLD) mendapatkan suara mayoritas di parlemen. Kendati demikian hasil resmi belum keluar.
Advertisement
Kepada BBC, Suu Kyi memberi selamat kepada rakyat Myanmar. Menurutnya, pemilihan kali ini adalah hal paling demokratis selama 25 tahun. "Dan saya yakin, NLD berhasil meraih suara mayoritas," ujarnya.
Meski ia mengatakan bahwa masih banyak kekurangannya seperti intimidasi, namun itu hanya peristiwa kecil dibanding dengan kebebasan yang akhirnya Myanmar raih.
Sementara itu, Union Solidarity Development Party (USDP) yang didukung militer mengakui kekalahannya.
Presiden akan ditunjuk pada Februari mendatang. Karena peraturan --yang dibuat militer-- ia tidak bisa menjadi presiden karena telah menikahi pria warga asing dan memiliki anak-anak warga negara selain Myanmar.
"Waktu telah berubah, orang juga telah berubah," ujar Suu Kyi.
Sementara itu, di Yangon, bekas ibukota Myanmar, pendukung NLD dan Suu Kyi bersorak-sorai setelah mengetahui di beberapa township partainya menang mutlak. (Rie/Yus)