Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara ditempuh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk terus berupaya mendorong percepatan pembangunan desa, demi terciptanya pembangunan yang merata di segala bidang. Setelah berupaya untuk berguru ke Korea Selatan, (Korsel), kini Menteri Marwan Jafar pun merambah Jepang sebagai acuannya untuk mengeksplorasi secara maksimal potensi sumber daya alam yang melimpah di kawasan daerah tertinggal.
Selain berkomitmen dalam percepatan pembangunan desa seperti tertuang dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 6 Tahun 2015 tentang Desa, pihaknya juga menggandeng berbagai pihak untuk berkontribusi dalam program percepatan pembangunan tersebut.
"Salah satunya, dengan membuka kembali komunikasi dengan pemerintah Jepang guna mendalami kemungkinan kerja sama," ungkap Marwan usai menggelar pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta Selasa (10/11/2015).
Marwan menjelaskan, pertemuan tersebut diharapkan dapat membangun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang dalam mengatasi permasalahan terkait dengan pembangunan desa dan daerah tertinggal. Salah satu program one village one product yang selama ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah Jepang.
Baca Juga
Advertisement
"Kita akan bekerja sama dengan Jepang dalam beberapa hal, termasuk one village one product. Kita (kerja sama) bukan baru merintis, namun melanjutkan kesepakatan yang pernah kita lakukan sebelumnya," tutur dia.
"Kerja sama ini juga penting mengingat Jepang punya percepatan teknologi. Dan dengan kemajuan teknologi tersebut, kita bisa mendapatkan ilmunya atau transfer of knowledge," imbu Marwan.
Selain itu, terdapat beberapa butir kesepakatan baru di beberapa bidang dalam pertemuan tersebut. Di antaranya, Pembangunan Perdesaan, Pembangunan Masyarakat Desa, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Pembangunan Ekonomi Lokal, dan Informasi dan Komunikasi.
"Kita juga membahas beberapa program yang menyangkut pembangunan wilayah perbatasan dan kawasan di luar Jawa," ujar Menteri Desa.
Marwan pun berharap, pengalaman Pemerintahan Jepang dalam sejumlah bidang itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembangunan desa atau daerah tertinggal. Sehingga potensi sumber daya yang dimiliki oleh daerah dapat dikelola secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakatnya.
"Best practices yang ada di pemerintah daerah di Jepang dapat kita ambil untuk dijadikan model sekaligus pembelajaran," tutup Marwan.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Menteri Marwan dijadwalkan bertandang ke Jepang Selasa malam ini. Dia akan berada di sana hingga Jumat 13 November mendatang. (Tnt/Ans)