Liputan6.com, New York - Hari ini sejarah mencatat telah terjadi rekor dalam penjualan sebuah lukisan karya Vincent Van Gogh. Tak tanggung-tanggung, seni itu laku US$ 49 juta atau sekitar Rp 669 milar dengan kurs saat ini.
Harga ini 2 kali lipat dari perkiraan penjualan lukisan bernama Irises. Menjadi rekor dunia atas penjualan termahal untuk sebuah karya seni.
Advertisement
Pembeli yang dirahasiakan identitasnya itu juga harus membayar biaya komisi 10% untuk rumah lelang, Sotheby. Sehingga total pembayaran menjadi US$ 53,9 juta atau sekitar Rp 736 miliar.
Penjualan karya seni tersebut juga tercatat menjadi yang tersingkat. Dalam waktu kurang dari 2 menit, penawaran mulai dari US$15 juta hingga harga terakhir ketuk palu US$49 juta terjadi.
Irises menggambarkan taman rumah sakit jiwa Saint-Remy di Prancis, di mana Van Gogh menjadi salah satu pasiennya. Karya itu dibuat pada 1889, beberapa bulan sebelum sang seniman bunuh diri di usia 37 tahun.
"Tak ada lagi kesempatan lain untuk membeli sebuah lukisan seperti itu," kata Ketua Rumah lelang Sotheby Amerika Utara, John Marion seperti dikutip dari BBC.
John Marion mengatakan penjualan itu menjadi bukti bahwa dunia seni dalam kondisi "hidup dan sehat". Tak terpengaruh krisis ekonomi yang tengah berlangsung.
"Lukisan ini berada di luar pasar saham. Ini melampaui pasar saham. Hanya tak ada lagi kesempatan lain untuk membeli lukisan seperti itu," tegas Marion.
Irises sebelumnya milik John Whitney Payson, pewaris salah satu orang terkaya di Amerika.
Ibunya, Joan, membeli karya seni itu US$ 80.000 atau sekitar Rp 1 miliar -- kurs saat ini -- pada 1947 dan menggantungkan di atas perapian di ruang tamunya. Setelah kematian sang bunda pada 1975, lukisan itu ditampilkan dalam galeri Payson yang dibangun untuk mengenang mendiang almarhumah ibunya.
Payson memutuskan menjualnya setelah mengetahui goresan tangan Van Gogh berjudul Sunflowers terjual dengan harga yang tercatat sebagai rekor. Pada Maret 1889, karya seni itu terjual dengan harga fantastis US$ 40 juta sekitar Rp 546 miliar. Pembelinya perusahaan asuransi Jepang di London.
Di belahan bumi lain tanggal yang sama pada 1992, pertama kalinya komunitas gereja yang dikenal dengan General Synod of the Church of England membuka kesempatan voting, untuk memperbolehkan perempuan menjadi pendeta.
Sementara pada 11 November 2000, terjadi bencana di lokasi permainan ski salju di sebuah terowongan Alpine di Kaprun, Austria. 155 Pemain ski dan snowboarder tewas ketika kereta gantung yang membawa mereka terbakar. (Tnt/Rmn)