Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat harga batu bara acuan (HBA) mengalami penurunan sebesar 5,15 persen dari US$ 57,39 per ton menjadi US$ 54,43 per ton pada November 2015. Penurunan harga ini paling rendah sejak 2009.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal dan Batubara Kementerian ESDM Adhi Wibowo mengungkapkan harga batu bara akan terus merosot hingga Desember. Namun ia tidak menyebutkan besarannya.
"Harga ini diperkirakan turun sampai Desember," kata Adhi di Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Adhi, penurunan harga batu bara disebabkan oleh penurunan permintaan pasar dunia. Selain itu juga dipengaruhi harga rata-rata di empat indeks yakni Indonesia Coal Index (ICI), Index Platts-59, New Castle Export Index (NEX ) dan New Castle Global Coal Index (GCNC).
"HBA November US$ 54,43 per ton, mengacu ke empat indeks yang juga mengalami penurunan," tuturnya.
Adhi menambahkan, saat ini pihaknya sedang merumuskan formulasi harga batu bara agar penetapan harga bisa ditetapkan sendiri. Pasalnya, Indonesia merupakan penghasil terbesar batu bara kalori rendah, tetapi harga batubaranya malah mengacu pada indeks pasar internasional.
Kementerian ESDM setiap bulan menetapkan HBA. Harga batu bara terus mengalami pelemahan sejak awal 2015 yang berada di level US$ 64,02 per ton hingga menyentuh level US$ 54,43 per ton. (Pew/NDw)