Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) mendukung kenaikan gaji Presiden melebihi penghasilan Gubernur Bank Indonesia (BI). Alasannya, karena tugas dan tanggungjawab Presiden kepada rakyat Indonesia sangat besar sehingga layak apabila ada penyesuaian gaji.
Pemilik gaji terbesar di Indonesia saat ini adalah Gubernur BI. Sejak ditetapkan oleh DPR RI tahun anggaran 2015, gaji gubernur BI sebesar Rp 194,19 juta per bulan. Gaji tersebut, dua kali lipat di atas gaji resmi Presiden yang hanya mencapai Rp 62,74 juta per bulan.
"Gaji Presiden layak naik mengingat tanggung jawabnya lebih besar. Yang penting kenaikannya masih dalam batas wajar," ujar Firmandez saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Ia berpendapat, Presiden sebagai orang nomor satu di Indonesia harus menerima gaji lebih besar dibandingkan Gubernur BI di luar fasilitas yang diterima. "Gaji Presiden harus paling tinggi di negara ini, masa lebih rendah dari Gubernur BI. Namanya juga orang nomor satu di Indonesia," terangnya.
Namun demikian, Firmandez mengatakan, dengan penyesuaian gaji, Presiden harus meningkatkan kinerjanya, seperti mencapai asumsi makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), meningkatkan penerimaan negara dan seabreg perbaikan kinerja lain.
"Jadi penyesuaian gaji harus diikuti pencapaian kinerja yang lebih sukses, seperti mengumpulkan penerimaan negara dan sebagainya. Nah gaji Gubernur BI jangan naik lagi, karena sudah terlalu besar," harapnya. (Fik/Ndw)