Liputan6.com, Jakarta - Sabtu 7 November 2015 Pukul 21.00 WIB. Kepada ibunya, Delea Nur Alvita mengatakan masih berada di kolam renang. Setiap Sabtu malam, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu memang mengajar renang di kolam renang Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Tidak seperti biasanya, pada malam itu Delea didatangi seorang pria. Menurut petugas kolam renang, pria yang ditaksir berusia sekitar 30 tahun itu bermaksud mendaftar jadi anak didik renang Delea.
"Tadi kami menelusuri ke kolam renang, jam segitu dia berbincang dengan lelaki usia sekitar 30 tahun. Dia nego harga katanya mau les renang. Itu kata petugas kolam renangnya," kata ibunda Delea, Kania Aprianti, dengan suara lirih.
Petugas kolam renang itu, lanjut Kania, menerangkan putrinya yang masih berusia 20 tahun itu akhirnya pulang dengan pria asing tersebut. Delea pun terlihat menurut seperti dihipnotis.
Hal yang menjadi tanda tanya, selama ini anak didik Delea kebanyakan ibu-ibu dan anak kecil. Keganjilan ini pun membuat Kania khawatir.
"Tahu-tahu kok pria itu pulangnya sama Lea. Dia biasanya ngajar ibu-ibu. Kami aneh, kok dia kayak terhipnotis. Dia kan mengajar di situ ada klub renangnya," ujar Kania.
Menurut dia, anaknya yang saat ini duduk di semester 5, biasanya selalu menjaga komunikasi dengan ibunya. Delea dikenal terbuka dalam masalah teman pria kepada keluarganya.
Namun kejadian Sabtu malam itu sungguh membuat jantung Kania berdegup kencang. Bagaimana tidak, itulah malam terakhir Delea bisa dihubungi keluarganya.
"Dia bilang lagi di kolam renang. Dia ngekos di daerah situ, tapi ditelepon kembali setelah jam 9 lost contact. Ini nggak biasa, dia nggak biasa lost contact sama ibunya. Dia punya pacar tapi di Bandung. Ini juga pacarnya nyariin," kata Kania (43) ketika dihubungi Liputan6.com, Senin (9 November 2015).
Baca Juga
Advertisement
Khawatir, Kania dan suaminya pun mencari putri mereka ke kos-kosan Delea di Jalan Rawamangun Muka V Nomor 2, RT 15 RW 12, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Senin (9 November 2015).
Seorang penjaga kos bernama Nova mengungkapkan, kedatangan orangtua Delea begitu mendadak. Sejak tiba di kosan, keduanya tampak sangat panik karena tak kunjung bisa menghubungi Delea selepas berenang di kawasan Cempaka Putih.
"Orangtuanya bilang sudah dua hari tidak ada kabar, tidak ada kontak sama sekali," lanjut Nova. Akhirnya, kedua orangtua Delea memutuskan melapor ke Mapolda Metro Jaya perihal kehilangan anaknya itu.
Namun, kenyataan pahit harus ditelan kedua orangtua Delea. Pada Selasa 10 November dini hari, keluarga mendapat kabar dari kepolisian bahwa Delea tewas, diduga karena kecelakaan di Cianjur, Jawa Barat. Jenazahnya berada di RSUD Cianjur setelah ditemukan tewas oleh warga.
Menurut ayahnya, Dadan Gandara, putrinya yang berjilbab itu berada di Cianjur dalam perjalanan menuju Bandung. Delea diketahui hendak memberikan kejutan kepada pacarnya bernama Rio yang tinggal di Bandung.
Ayah Delea mengaku sudah cukup lama mengenal sosok Rio yang merupakan teman dekat anaknya. Keluarga bahkan sudah mengenal Rio sejak Delea masih duduk di bangku SMP.
Menurut Dadan, Rio merupakan sosok remaja yang baik. Rio diketahui sangat terkejut dan terpukul begitu mendengar kabar Delea tewas kecelakaan saat hendak memberi kejutan untuknya.
"Tadi dia (Rio) juga datang ke acara pemakaman," tutur Dadan, Selasa (10 November 2015). Delea mengembuskan napas terakhir bersama motor matic yang baru dua hari dibelikan ibundanya.
Mahasiswi jurusan tata rias itu diduga menabrak tembok saat melintas di kawasan Cianjur. Akibatnya, motor Yamaha Mio bernopol B 4936 TBQ yang dikendarainya rusak parah.
Delea memang belum mahir mengendarai sepeda motor. "Motornya baru Kamis tanggal 5 kemarin diantar ke sini sama om-nya," ujar Nova. Selama ini, lanjut Nova, Delea biasa dibonceng rekannya selama beraktivitas dan juga kuliah.
Delea, kata Nova, semula tinggal di kos itu sendiri. Tapi, karena pertimbangan sewa kos Rp 800 ribu per bulan, Delea kemudian mengajak temannya untuk berbagi kamar kos.
"Di sini memang kos khusus cewek. Awalnya sendiri tapi akhirnya ajak teman jadi berdua. Ini semua anak-anak kos juga melayat," ujar Nova.
Menurut informasi yang beredar, Delea diketahui mengendarai sepeda motor seorang diri dari Jakarta ke Bandung melalui rute Cianjur, Sabtu 7 November malam. Dia hendak memberi kejutan kepada pacaranya bahwa dia sudah bisa membawa sepeda motor sendiri.
Meski sangat menyesalkan perbuatan nekat anaknya itu, namun kecelakaan yang menimpa Delea masih membuat Dadan penasaran. Dia mempertanyakan pernyataan polisi yang menyebut penyebab tewasnya sang putri akibat kecelakaan tunggal.
Kecurigaan Dadan muncul setelah foto kondisi kendaraan korban pascakecelakaan yang beredar di media, terlihat mengalami kerusakan parah. Juga luka-luka yang dialami korban.
"Saya melihat foto kendaraan di salah satu media. Apa mungkin kalau kecelakaan tunggal, ban dan shockbreaker depan sampai patah. Apa mungkin lukanya sampai 2 sisi?" kata Dadan mengungkapkan isi hatinya.
Dadan meminta kepolisian mengusut kecelakaan tersebut hingga tuntas. Sebab dia masih merasa janggal dengan penyebab kecelakaan yang menimpa putrinya.
"Kalau logika orang normal, apakah ini memang kecelakaan tunggal? Saya kok punya asumsi Delea mengalami tabrak lari," tutur Dadan yang mengaku sudah mengikhlaskan kepergian putrinya. (Sun/Rmn)