Liputan6.com, Malang - Persegres Gresik United takluk 1-4 dari Arema Cronus dalam laga pembuka Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Pelatih Persegres Gresik United, Widodo C Putro kecewa berat dengan sejumlah keputusan wasit yang dinilai merugikan timnya. "Saya sangat menyesalkan sejumlah keputusan wasit. Anda bisa melihat sendiri dalam tayangan ulang," kata Widodo dalam sesi konferensi press usai pertandingan, Selasa (10/11/2015).
Advertisement
Persegres sendiri harus bermain 10 pemain lantaran FX Yanuar mendapat kartu merah pada menit 63 karena dinilai hands ball. Hukuman penalti pun harus diterima tim tamu akibat kejadian itu.
"Begitu pemain Arema mengangkat tangan, wasit langsung memberikan hukuman itu," ucap Widodo mengomentari kejadian itu.
Ia juga menyebut banyak keputusan wasit yang merugikan timnya. Beberapa kali pemain Persegres yang berada dalam posisi tepat justru dinilai wasit offside."Saya sudah pengalaman 21 tahun berkarir di sepakbola baik sebagai pemain atau pelatih. Tahu mana offside mana tidak. Keputusan wasit merugikan kami," papar Widodo.
Pencetak gol terbaik di ajang Piala Asia 1996 semasa masih aktif bermain untuk tim nasional ini berharap jargon perubahan lebih baik benar-benar diterapkan di turnamen ini.
"Katanya ada perubahan lebih baik, tapi mana buktinya. Kami sangat menyesalkan hal ini," tegas Widodo. (Rjp/Rco)